Manusia Dan Penderitaan
Penderitaan adalah salah satu elemen dalam
kehidupan yang sangat menarik untuk di bahas, pasalnya banyak orang yang
berkeluh kesah pada kata “derita”, tidak jarang kita mendengar kata “derita
tiada akhir” atau jika di kalangan mahasiswa yang sering menjadi bahan ejekan
jika mendapat sesuatu yang kurang di harapkan dan salah satu teman seraya
berkata….”itu derita loe”.
Derita memang pahit namun kehidupan ini tak akan
terasa manis jika rasa pahit itu tidak ada, begitu halnya dengan derita yang
berlawanan dengan kebahagiaan. kebahagiaanpun tidak akan terasa indah jika kita
tidak pernah mencicipi bagaimana rasanya penderitaan, lebih kurang begitulah
analoginya,,dengan adanya penderitaan hidup ini akan terasa sangat manis
setelah kita mencoba suatu penderitaan,seperti pepatah bilang “bersakit-sakit
dahulu, berenang-renang kemudian” namun, sakit dalam pepatah tersebut bukanlah
sakit yang berarti nyeri akan tetapi yang berarti sebuah usaha yang keras.
Derita…letaknya di dalam hati karena hati adalah
indra perasa yang sangat peka terhadap sebuah perasaan, derita itu terkadang
tidak terwujud dalam bentuk nyata yang seperti di alami oleh seorang TKI asal
subang yang bernama darsem,pasti kita ingat jika mendengar nama tersebut,
seorang TKI yang membela diri saat akan diperkosa oleh majikannya yang akhirnya
sang majikan tewas berkat perlawanan yang di lakukan oleh darsem.
Dari cerita darsem di atas saya dapat mengambil
kesimpulan yang kebetulan erat kaitannya antara manusia dan penderitaan.
penderitaan yang di alami oleh darsem adalah penderitaan batin yang amat
mendalam. mau tidak mau dia harus merasakan tekanan batin dan depresi berat
akibat kelakuan majikannya itu dan salah satu kebijakan negara yang memberatkan
darsem dengan hukuman pancung atau denda sebesar 4,7 miliar.
Derita batin yang di alami oleh darsem sendiri yang
masih memiliki anak yang masih belita dan tekanan yang di hadapi oleh pihak
keluarga untuk membayarkan denda tersebut sangatlah sulit, namun berkat
doa dan usaha getol dari media yang tak bosan membahas hal ini untuk
menemukan jalan keluarnya.dan akirnya happy ending.
Pada intinya derita itu hanya bersifat sementara,
karena dunia ini yang hanya bersifat fana tidak akan kekal, mendekatlah padaNYA
jika kita di dera suatu masalah ataupun penderitaan dan syukuri nikmat yang
Tuhan berikan, karena kesusahan mau seberapa banyak kesusahan entah itu sepuluh
bahkan ratusan kesusahan kata dasarnya itu hanya satu yaitu susah. itu berarti
kesusahan yang kita hadapi tidak sekompleks apa yang kita fikirkan, yang
berbanding terbalik dengan kemudahan karena di balik kemudahan pasti tersirat
kemudahan yang jauh lebih banyak, mudah karena kita tahu dan menguasai, semakin
banyak kita tahu dan menguasainya maka akan semakin banyak kita diberikan
kemudahan.
10.07
|
Label:
Tulisan
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar