Biaya Telekomunikasi Indonesia Dibanding dengan Negara Lain

Biaya telepon di setiap negara bervariasi. Ada yang sangat mahal seperti Jepang, mencapai Rp 10.000 per menit. Ada pula yang tarifnya relatif terjangkau, bahkan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah sekalipun.

swedia rev1 300x150 Negara Negara Dengan Biaya Telepon Termurah di Dunia

Lembaga riset Frost & Sullivan membuat daftar perbandingan tarif telepon (on voice tariff) antar negara. Hasilnya relatif mengejutkan. Sebab, mayoritas negara-negara maju di Eropa dan Amerika Utara cenderung membayar biaya telepon lebih mahal dibanding negara kawasan Asia Pasifik.

Analis Frost & Sullivan Nitin Bhat menilai situasi tersebut wajar. Sebab, sistem pembayaran yang biasanya dipakai di negara maju adalah pascabayar. Tarif telepon di negara berkembang cenderung lebih murah karena penduduk yang banyak serta banyak operator di pasar telekomunikasi seluler.

“Faktor demografi, aturan pemerintah, dan jumlah pemain di bisnis ini sangat menentukan tarif telepon,” ujarnya di Senayan, Jakarta, Rabu (6/2).

Salah satu kunci mahalnya biaya menelepon adalah keberadaan sistem roaming. Alias pengguna telepon membayar untuk setiap panggilan yang masuk. Mayoritas operator telekomunikasi Amerika Serikat menerapkan sistem seperti ini untuk pelanggan pascabayar, sehingga biaya bercakap-cakap konsumen di negara itu relatif besar.

Syarat lain agar tarif bercakap-cakap via ponsel bisa murah adalah ketersediaan infrastruktur. Buruknya jaringan di kebanyakan negara Afrika, seperti Tanzania dan Nigeria, menurut Bhat, mengakibatkan biaya telepon memakan sampai 35 persen pengeluaran pemilik ponsel per bulan.

Maka, beruntunglah rakyat di lima negara berikut yang menikmati sambungan telepon lokal dan interlokal paling murah di dunia.

1. Swedia

Negara Skandinavia ini punya tarif telepon yang relatif murah. Bahkan jauh di bawah negara Eropa lain seperti Inggris atau Prancis yang terkenal mahal biaya teleponnya.

Berdasarkan data Frost & Sullivan, biaya ngobrol lewat telepon di negara ini rata-rata cuma Rp 300 per menit. Bandingkan misalnya dengan tarif di Inggris yang mencapai sekitar Rp 3.800 per menit.

Rakyat Swedia bisa menikmati tarif murah karena seluruh operator menerapkan sistem tagihan sesuai pemakaian. Di negara ini sistem yang populer adalah pascabayar. Selain itu tidak ada biaya roaming dan biaya minimum per bulan.

2. Thailand

Negeri Gajah Putih ini juga tercatat memiliki tarif telepon murah. Biaya menelepon setiap menit hanya Rp 250-300.

Di Thailand, sistem yang populer adalah prabayar. Sistem pascabayar di negara ini juga menerapkan pola pembayaran sesuai pemakaian seperti di Swedia.

3. Hong Kong

Hong Kong sudah terkenal sebagai surga telepon murah. Frost & Sullivan mencatat rata-rata biaya bicara lewat telepon Rp 200 per menit.

Tarif murah itu didapatkan baik oleh pengguna pascabayar maupun prabayar. Warga negara bekas jajahan Inggris ini rata-rata mengeluarkan Rp 85.000 untuk tagihan bulanan telekomunikasi mereka atau setara 600 menit ngobrol lewat telepon.

4. India

Negeri Sungai Gangga juga termasuk salah satu surga bagi pengguna telepon. Padahal, delapan tahun lalu, biaya menelepon di India terhitung mahal, mencapai Rp 8.000 per menit.

Selepas ada aturan persaingan usaha dan penyesuaian tarif minimum antar operator oleh pemerintah, biaya ngobrol lewat telepon turun gila-gilaan. Bahkan dua tahun lalu, biaya menelepon di India paling murah sejagat, hanya Rp 1 per detik.

“Sekarang tarif menelepon di India disesuaikan, menjadi sekitar USD 1 sen (Rp 90-100) per menit, karena operator harus meningkatkan kualitas jaringan,” kata Ninit Bhat dari Frost & Sullivan.

Negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia ini menggemari sistem prabayar.

5. Indonesia

Sama halnya dengan India, Indonesia juga dinobatkan sebagai negara dengan tarif telepon termurah sejagat. Biaya untuk ngobrol hanya USD 1 sen per menit atau di kisaran Rp 90-100 setiap 60 detik.

Ninit Bhat dari lembaga Frost & Sullivan menyebut, saat ini belum ada negara lain yang memiliki skema tarif komunikasi semurah di Indonesia.

“Sulit dicari bandingannya, bahkan di Asia Pasifik tarif telepon Indonesia dan India paling murah,” ujarnya.

Awal reformasi, hanya orang kaya dan kelas menengah yang punya telepon rumah atau telepon genggam. Pasalnya, biaya pulsa mencekik leher baik lintas maupun ke sesama operator.

Situasi pun berubah ketika terjadi perang tarif pada 2005, seiring populernya sistem prabayar dan murahnya biaya menelepon sesama pengguna operator tertentu.

Pemain besar seperti Telkomsel, XL, dan Indosat saling banting harga, apalagi ketika operator CDMA masuk ke pasaran. Saat ini, hampir seluruh operator di Indonesia menawarkan tarif telepon relatif murah dibandingkan negara-negara lain.

Sumber : http://makinseru.com/negara-negara-dengan-biaya-telepon-termurah-di-dunia/

Gangguan Telematika

Motif-motif gangguan yang terjadi pada layanan Telematika :

Noise 
adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan.

Flooding
adalah teknologi informasi yang mengacu kepada salah satu jenis serangan Denial-of-service yang menggunakan paket-paket SYN. Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang.

Virus
adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.

Sniffer
adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet.

Interruption
suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.

Interception 
suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan

Modification :
suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.

Fabrication
suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.

Sumber :http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2013/01/tugas-3-telematika/

Keamanan Data Dalam Telekomunikasi

Ada banyak hal mengenai keamanan system informasi serta komunikasi data diantaranya yaitu :
1. Keamanan Fisik
Perlu dipikirkan bahwa komputer server atau desktop adalah pintu untuk masuk-ke dan keluar-dari sistem informasi. Bayangkan kalau seseorang yang tidak berhak tiba-tiba berada di depan komputer server. Entah apa yang terlintas dalam benaknya dan apa yang dapat dia lakukan terhadap server tersebut. Yang jelas, harus diperhatikan keamanan hardware sistem informasi kita. Keamanan secara fisik umumnya diberikan pada komputer server. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga diterapkan pada komputer client/workstation. Misalnya diberikan ruang khusus dengan kondisi ruang yang terjaga (misalnya suhunya, kelembabannya, penerangan, dll), penerapan sistem keamanan (dengan sensor gerak, sensor cahaya, dll), sistem pemadam kebakaran yang canggih (Bukan dengan air, bisa korslet! Tetapi dengan menghampa-udarakan ruangan), dll. 

2. Keamanan Personal
Dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang hacker, ternyata salah satu cara agar hacker tersebut dapat menembus keamanan sistem informasi dan komunikasi adalah dengan pendekatan personal atau sosialisasi yang baik dengan karyawan/operator pengguna sistem. Ada metode pendekatan sang hacker/cracker agar dapat memperoleh cara (biasanya berupa prosedur dan password) dari "orang-dalam" dari pengguna sistem. Bisa saja hacker tersebut dekat dengan wanita operator sebuah sistem, dan si hacker tadi berhasil mengorek password sistem. Atau juga ada hacker yang berpura-pura sebagai karyawan suatu perusahaan dan meminta System Administrator untuk mengubah password seorang operator. Dengan demikian hacker tersebut dapat memperoleh password dari operator tadi. Banyak cara yang dilakukan oleh hacker dan cracker untuk membobol sistem dari pendekatan personal, baik dengan cara halus, cara cantik, mau pun cara paksa. 

3. Keamanan Data
Data adalah bagian yang vital. Perlu pengamanan ekstra. Suatu sistem yang hanya dapat mengumpulkan/mencatat data ditambah kemampuan untuk menganalisa dan memprosesnya menjadi informasi adalah sebuah sistem yang lugu. Perlu ditambahkan prosedur kemanan untuk data tersebut, yaitu prosedur backup atau replikasi. Backup data ini sendiri perlu sehingga bila terjadi hal-hal yang mengganggu atau pun merusak sistem, kita masih memiliki data yang tersimpan di tempat dan di media lain yang aman. Gangguan dan perusakan terhadap data ini bisa terjadi karena banyak hal, misalnya: virus/worm, bencana alam dan buatan, terorisme, cracker/hacker, dll. Betapa pentingnya masalah keamanan data ini sampai menjadi bisnis di bidang TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang berdiri sendiri. Misalnya adalah datawarehouse, asuransi keamanan data, anti-virus, dll. 



4. Keamanan Komunikasi Jaringan
Keamanan komunikasi jaringan juga masalah yang penting. Apalagi sekarang teknologi wireless sedang marak-maraknya. Pada saat teknologi wireless masih baru lahir, banyak pakar dan praktisi TIK menilai penggunaan jaringan wireless merupakan jaringan yang paling rentan terhadap gangguan dan perusakan. Betulkah demikian? Sebuah majalah di Indonesia bahkan menguraikan cara-cara "menyantol" jaringan wireless ini. Terlepas dari itu semua, keamanan jaringan komunikasi ini juga sangat vital. Bentuknya bisa penyusupan ke jaringan, gangguan jaringan (flooding), atau bahkan perusakan sarana dan prasarana komunikasi jaringan (vandalism). 

5. Keamanan Prosedur Operasi
Jelas harus ada aturan baku untuk prosedur operasional suatu sistem. Perlu ditingkatkan keamanan untuk prosedur operasional. Contoh gampangnya adalah: seorang operator harus logout (setelah login tentunya) jika akan meninggalkan komputernya, walau pun cuma untuk ke toilet. Mengapa bisa begitu? Karena ketika seorang operator meninggalkan komputernya dalam keadaan tidak logout, maka seseorang mungkin akan menggunakan komputernya untuk melakukan apa saja (misalnya transaksi) atas nama operator tadi. Bayangkan kalau operator yang ke toilet tadi ternyata seorang teller dari sebuah bank, mungkin saja seseorang melakukan transaksi untuk mentransfer sejumlah uang atas nama operator tadi. 

6. Keamanan Desain Sistem
Yang dimaksud keamanan desain di sini adalah bagaimana desain system teknologi informasi dan komunikasi kita dapat menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnyapenyusup/pengganggu dan perusak.Keamanan desain ini dapat berupa desain software aplikasi, sistemoperasi, hardware, jaringan, dll.Di sini lebih ditekankan pada aspek desainnya.Sebagai contoh misalnya untuk keamanan desain software aplikasi: Aplikasi yang baik, terutama bila aplikasi tersebut multi-user, maka perlua daautentikasi user yang login dan dicatat dalam file log untuk penelusuran kelak. Sekarang tidak hanya fasilitas login-logout inisaja, tetapi aplikasi harus lebih pintar, misalnya dengan penambahan waktu (timer) yang akan menghitung waktu idle (menganggur) aplikasi. Jika melewati batas waktu tertentu, maka otomatis aplikasi akan menjalankan proses logout. Berjalannya waktu, proses login-logout ini sendiri tidak melulu menggunakan nama login dan password atau dengan kartu magnetic biasa, tetapi sudah memanfaatkan teknologi biometrik. Misalnya dengan sidikjari, sidiktelapaktangan, pengenalan retina, pengenalansuara, dll.Mungkin saja kelak untuk mengambil uang di ATM kitat idak menggunakan kartu magnetic tetapi hanya dengan sidikjari/tangan kita.



7. Keamanan Hukum
Isu keamanan hukum menjadi marak sejak diberlakukannya UU HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di Indonesia. Terkuak sudah banyaknya pelanggaran hukum atas penggunaan produk-produk bajakan. Ada sisi lain dari masalah keamanan hukum, yaitu: Anda dapat memetik manfaat dari adanya hukum yang mengatur teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya saja jika Anda sebagai pengembang software, Anda akan sangat merasa terlindungi jika hasil karya Anda dilindungi oleh hukum. Demikian juga pengakuan publik atas kekayaan intelektual Anda.

Pengendalian dalam Pengembangannya dalam Sitem Informasi 
Mengapa sistem informasi begitu rentan? Data yang disimpan dalam bentuk elektronis umumnya lebih mudah atau rawan sekali terhadap ancaman atau gangguan yang mungkin timbul, dibanding jika data tersebut disimpan secara manual. Beberapa ancaman dan gangguan yang mungkin terjadi dan berpengaruh terhadap sistem informasi, adalah sebagai berikut: 
1. Kerusakan perangkat keras. 
2. Perangkat lunak tidak berfungsi. 
3. Tindakan-tindakan personal. 
4. Penetrasi akses ke terminal. 
5. Pencurian data atau peralatan. 
6. Kebakaran. 
7. Permasalahan listrik. 
8. Kesalahan-kesalahan pengguna. 
9. Program berubah. 
10. Permasalahan-permasalahan telekomunikasi. 

Tag : Pengamanan data dalam telekomunikasi

Sumber : http://berkad11.blogspot.com/2013/08/keamanan-data-dalam-komunikasi.html

Perkembangan Jaringan Komputer Sebagai Sarana Dalam Proses Telematika

Jelaskan tentang perkembangan jaringan komputer sebagai sarana yang digunakan dalam proses telematika !
Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.

a. Periode Rintisan 
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 olehwarga Prancis.
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukupmengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to  use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat "pesan" berbasis "unix", "ethernet", pada tahun 1983, persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun- tahun tersebut, istilah "unix", "email", "PC", "modem", "BBS", "ethernet", masih merupakan kata-kata yang sangat langka.
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society - Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti "JUNK/Batavia". Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan  UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR.
Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar.

b. Periode Pengenalan 
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang  jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. 
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.  Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulaibergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik  yang kemudian diteruskan dengan upaya  demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan  telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia

c. Periode Aplikasi 
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal "top-down" direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi  computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafĂ© dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa  sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya.
Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta. Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun  non- pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat  terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih  banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.
Sejak AS, sebagai negara yang paling awal mempunyai inisiatif dalam pembangunan superhighways informasi, meluncurkan The National Infrastructure Information-nya pada tahun 1991, banyak negara industri lainnya mengikutinya. Bulan Februari 1996 Inggris dan Jerman memperkenalkan kebijakan-kebijakan superhighways informasi mereka, yaitu The Information Society Initiative di Inggris dan program The Info 2000 di Jerman. 
Tak lama kemudian di tahun 1996, negara di Asia Tengah mengikutinya, seperti Filipina dengan Tiger, Malaysia dengan Multimedia Super Corridor (MSC) dan Singapura dengan Singapore-ONE. Dan di tahun 1997 Indonesia meluncurkan kebijakan superhighways informasi dengan nama Nusantara 21.
Beda antara Nusantara 21 dengan kebijakan superhighways informasi negara lain
dapat dijelaskan oleh 4 hal yaitu :

a.    Evolusi Teknologi, Teknologi terus berubah. Prakiraan perkembangan teknologi di masa mendatang sangat beragam. Di antara banyak negara tidak ada persetujuan mengenai kebutuhan untuk menghubungkan dengan kabel tempat-tempat paling jauh. Beberapa pakar berfikir bahwa teknologi wireless yang didukung oleh satelit dengan orbit rendah mungkin dapat mewujudkan komunikasi broadband dengan baik. Di Indonesia tampaknya terjadi evolusi teknologi yang unik. Mengingat masyarakat Indonesia sebagian besar tinggal di pedesaan dan banyak yang buta huruf, sehingga tampaknya teknologi visual dan pembicaraan (speech) akan lebih mendapat tempat di masyarakat daripada teknologi informasi dengan tulisan (text).

b.    Struktur pasar dan strategi industri, Para aktor strategi industri yang terlibat dalam pembuatan superhighways informasi tidak tergantung  pada negara dimana mereka tinggal. Strategi-strategi dari para aktor utama dalam industri content juga menggambarkan ketidakpastian mengenai masa depan peralatan layanan informasi yang akan digunakan. Karena tergantung struktur pasar, bisa jadi di masa depan strategi yang tepet berada dalam pilihan alternatif antara lain multimedia ( seperti CD-ROM, perangkat lunak PC dan piringan video digital) atau kabel (seperti TV kabel, telekomunikasi kabel dengan serat optic) atau jejaring telekomunikasi dari berbagai jenis teknologi telekomunikasi. Di Indonesia struktur pasarnya cukup beragam, ada wilayah urban, suburbia, dan rural. Untuk urban semua alternatif seperti multimedia, kabel, jejaring, telekomunikasi dapat dipertimbangkan. Tetapi untuk  daerah suburbia dan rural, tampaknya yang paling tepat adalah jejaring telekomunikasi dari berbagai teknologi yang sebelumnya telah ada dan tinggal mengalami beberapa penyempurnaan, oleh karena itu Nusantara 21 dipersiapkan mengadopsi jejaring telekomunikasi dari berbagai jenis teknologi telekomunikasi.

c.    Penyusunan Institusional, Kebijakan – kebijakan superhighways informasi melibatkan berbagai badan atau agen pemerintah yang berkoordinasi secara fungsional, sektoral ataupun territorial. Dalam fungsinya, di AS atau Inggris, pemerintah tidak mengontrol seluruh proses kebijakan karena telah ada agen-agen regulasi independent. Secara sektoral, konflik dan persaingan institusional dapat terjadi di antara departemen pemerintah. Di Indonesia yang berperan dalam N21 merupakan tim yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) yang melibatkan banyak menteri sesuai keppres 30 tahun 1997. Hal ini menunjukkan peran pemerintah Indonesia masih sangat besar dibandingkan peran swasta, masyarakat dan lain-lain. Adapula institusi yang lemah posisinya daripada TKTI, yaitu Kelompok Kerja Penyusunan Konsep Buku Nusantara 21 yang terdiri dari 14 kelompok yang terdiri dari wakil Telkom, Indosat, dan Universitas.

d.    Akomodasi terhadap nilai – nilai nasional, Walaupun label “masyarakat informasi” yang sama digunakan di berbagai negara, visi sosial yang dikandungnya memiliki content local yang unik, yang berpijak pada nilai-nilai sosial dasar masing-masing masyarakat setiap negara. Di Indonesia, konsep superhighways informasi N21 tidak terlepas dari aspek Wawasan Nusantara yang heterogen dan Ketahanan Nasional, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, serta pertahanan keamanan, yang telah muncul sejak adanya konsep satelit. Bahkan N21 sesungguhnya merupakan pemutakhiran dari Palapa, dengan tetap menggunakan pendekatan pada nilai-nilai yang  mempersatukan nusantara. Selain itu, N21 tercakup juga dalam program Multimedia Asia (M2A), program yang bertujuan mempersatukan wlayah Asia melalui telematika.

e.    Interaksi dengan kebijakan-kebijakan publik lainnya,  Melalui tiga analisis yang umumnya dilakukan di semua negara (daya saing ekonomi, perbaikan kondisi sosial, liberalisasi telekomunikasi), juga analisis spesifik untuk masing- masing negara, kebijakan superhighways juga dihubungkan kepada kebijakan-kebijakan publik lainnya. 

Di Indonesia, Nusantara 21 berkaitan dengan kebijakan – kebijakan mengenai daya saing ekonomi masyarakat Indonesia menghadapi pasar global, kebijakan pengurangan kesenjangan antara lapisan sosial ekonomi, kebijakan pertumbuhan industri nasional khususnya industri teknologi telekomunikasi, kebijakan perbaikan kondisi sosial masyarakat, kebijakan peningkatan pendidikan dan pengajaran serta kebijakan melestarikan kebudayaan nasional. 
Sedangkan mengenai kebijakan liberalisasi telekomunikasi tampaknya tidak terlalu mendapat dukungan. Swasta dilibatkan tetapi masih terbatas. Tetapi yang tampaknya terpenting dan khas dari N21 adalah interaksinya dengan kebijakan persatuan dan kesatuan Indonesia dan pertahanan keamanan yang sangat kiat  tidak lepas dari nilai-nilai Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional

Ragam Bentuk Telematika 
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya. Bentuk-brntuk trsebut adalah.

1.  E-goverment 
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. 

Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.

E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.

2.  E-commerce 
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli.  Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.

Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine - Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.

3.  E-learning 
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.

Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.

Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.

Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.

Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, elaboratory, e- technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.

Sumber : http://kentangbegadang.blogspot.com/2014/10/perkembangan-jaringan-komputer-sebagai.html

Perkembangan Teknologi Wifi Meliputi HW, Sistem Operasi, Dan Program Aplikasi Pada Perangkat Wifi

Jelaskan tentang perkembangan teknologi Wifi yang meliputi hardware, sistem operasi, dan program aplikasi yang digunakan pada perangkat Wi-Fi !

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI WIRELESS
pada tahun 1997 IEEE membuat suatu spesifikasi/standar WLAN yang pertama dengan kode IEEE 802.11 (bekerja pada frekuensi 2.4 GHz). Standar ini diciptakan oleh Komite IEEE (kode IEEE 802) yang menangani standardisasi jaringan LAN/MAN. Hanya sayang kecepatan komunikasi datanya baru 2 Mbps. Oleh karena itu, pada tahun 1999 muncul spesifikasi baru bernama 802.11b dimana tipe ini bisa mencapai data rate 11 Mbps. Namun, ada satu kelemahan dari tipe ini, yaitubanyak alat-alat lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi ini 2.4 GHz (misal: cordless phone, microwave oven, dll.). Jadi, sangat mungkin terjadi Interferensi yang akan menggangu performa WLAN tipe ini.
Perubahan dan spesifikasi baru yang lebih mumpuni pun bermunculan. Misalnya, tak lama setelah tipe 802.11b, IEEE membuat spek baru 802.11a yang menggunakan frekuensi 5 GHz dan data rate mencapai 54 Mbps. Kemudian pada tahun 2002, muncul 802.11g yang menggabungkan kelebihan pada 802.11b dan 802.11a.
Tipe ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, artinya pemakaiannya dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan LAN card 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b dan 802.11g. Teknologi ini dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. Lebar frekuensi tipe 802.11n ini 2.4 GHz dengan data rate mencapai 100Mbps. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati.

Hardware yang digunakan pada wireless
a. Hardware Access Point + plus
Perangkat standard yang digunakan untuk access point. Access Point dapat berupa perangkat access point saja atau dengan dual fungsi sebagai internal router.
b. PCMCIA Adapter
Alat ini dapat ditambahkan pada notebook dengan pada PCMCIA slot. Model PCMCIA juga tersedia dengan tipe G atau double transmit.
c. USB Wireless Adaptor
Alat ini mengambil power 5V dari USB port. Untuk kemudahan USB WIFI adapter dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC.
d. USB Add-on PCI slot
Perangkat ini umumnya diberikan bersama paket mainboard untuk melengkapi perangkat WIFI pada sebuah computer. Sama kemampuannya dengan PCI card wireless network tetapi mengunakan jack USB internal pada mainboard termasuk pemakaian power diambil dari cable tersebut.
e. Mini PCI bus adapter
PCImini bus adalah slot PCI yang disediakan pada notebook dan pemakai dapat menambahkan perangkat seperti WIFI adaptor didalam sebuah notebook.
f. PCI card wireless network
PCIcard Wireless network dapat juga berupa sebuah card WIFI yang ditancapkan pada slot computer atau dengan mengambil power dari USB tetapi dipasangkan pada PCI slot. Perangkat Wireless network dapat juga diaktifkan menjadi Access point. Perangkat jenis PCI card dipasangkan permanen pada sebuah desktop PC.

Software yang digunakan pada wireless
a. Wireless Wizard
Meningkatkan keandalan dan penggunaan dari setiap WiFi, WiMAX, LTE, 3G atau jaringan data nirkabel.
b. Easy wifi radar
untuk menemukan dan terhubung untuk membuka jalur akses nirkabel dengan mouseclick tunggal. Terhubung ke hotspot gratis tanpa kerumitan.
c. Advanced port scanner
dapat memindai port sangat cepat, berisi deskripsi untuk port umum, dan dapat melakukan scan pada rentang port yang telah ditentukan.

Sumber : http://kentangbegadang.blogspot.com/2014/10/perkembangan-teknologi-wifi-meliputi-hw.html

Bussines Partner

Business Partner adalah suatu entity(badan/pihak) yang melakukan bisnis dengan perusahaan. Ada tiga jenis Business Partner yang berbeda : Vendor (Pemasok), Customer (Pelanggan) Dan Employee (Karyawan). Konsep Business Partner Compiere jauh lebih fleksibel dibanding kebanyakan aplikasi, karena suatu Business Partner bisa merupakan suatu Vendor, suatu Customer, suatu Employee atau kombinasi ke tiganya.

Tab Business Partner 
Business Partner : digunakan untuk mendefinisikan dengan pihak mana dan siapa anda bertransaksi. Window ini menyimpan semua informasi tentang Business Partner anda , dan nilai-nilai yang dimasukkankan akan digunakan untuk menghasilkan semua dokumen-dokumen transaksi.
Customer : Jika anda ingin Business Partner anda untuk menjadi Customer (pelanggan), silahkan klik pada Tab Customer dan Masukkan nilai-nilai yang sesuai. Ini akan digunakan sebagai nilai default ketika anda memasukkan Sales Order atau Customer Invoice untuk Business Partner (untuk parameter parameter tersebut).
Vendor : Jika anda ingin Business Partner anda untuk menjadi Vendor (pemasok), silahkan klik pada Tab Vendor dan Masukkan nilai-nilai yang sesuai. Pastikan bahwa anda memilih Cek-box Vendor. Anda dapat memilih nilai-nilai untuk bidang yang berikut: Payment Rule (Aturan pembayaran), Purchase Pricelist (daftar harga pembelian), PO Payment Term (termin pembayaran PO), Tax Category.
Employee : Jika Business Partner anda adalah seorang, anda dapat mendandainya melalui Tab Employee dan Masukkan nilai-nilai sesuai yang dibutuhkan.
Bank Account : Untuk memasukkan informasi Bank untuk Business Partner anda , klik pada Tab Bank Account dan masukkan nilai-nilai yang sesuai. dapat memasukkan bidang berikut: Account No, Swift Code, Bank Name, Name, City , Postal Code, State.
Location : Untuk memasukkan Informasi Lokasi atau Address untuk Business Partner anda
Contact (User) : Untuk memasukkan Informasi User/Contact untuk Business Partner anda.
Interest Area : Interest area membuat dasar untuk Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Customer) yang memungkinkan bagi anda untuk mengatur Email atau daftar distribusi untuk tujuan pemasaran (sebagai contoh, laporan berkala dll.).

KELEBIHAN COMPIERE

1. Implementasi cepat
2. Resiko kerugian relatif kecil
3. Terintegrasi
4. Aman dari kegagalan
5. Rich & Reach
6. Global Market
7. Smart User Interface
8. Setup berbasis per user

HARAPAN TELEMATIKA DI INDONESIA

    Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.

       Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik.

      Mengenai trend ke depan Telematika, itu merupakan kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau sesaat) di dalam masyrakat. Yang pasti dalam proses perkembangannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.


Sumber : http://code86.wordpress.com/2009/10/09/definisi-telematika-perkembangan-telematika-dan-trend-ke-depan-telematika/
http://kentangbegadang.blogspot.com/2014/10/harapan-ke-depannya-telematika-di.html

MEDIA KOMUNIKASI TELEMATIKA

Media Komunikasi Yang Digunakan Pada Telematika

Berikut merupakan media-media komunikasi yang digunakan untuk Telematika:

1. Internet

         Internet (interconnection-networking) adalah ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Karena saling terhubungnya komputer antar satu dengan lainnya maka internet merupakan salah sarana atau media untuk saling berkomunikasi dan juga merupakan sarana penyebaran informasi seperti berita, jurnal, artikel ataupun lainnya. 

2. Handphone

     Handphone juga termasuk dalam media komunikasi karena merupakan suatu sarana berkomunikasi dengan menggunakan media elektromagnetik untuk mengirimkan atau menerima suatu informasi dari satu pihak ke pihak lainnya.

3. Smartphone

     Merupakan telepon selular yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, yang terkadang mempunyai fungsi seperti komputer. Smartphone merupakan salah satu media komunikasi yang paling banyak digunakan saat sekarang ini karna kemampuannya yang dapat menyerupai komputer dan juga smartphone dapat dibawa kemana-kemana alias portabel yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

4. Video Conference

     Video Conference juga termasuk media komunikasi karna dapat mengirimkan informasi berupa gambar dan suara secara real-time. Salah satu aplikasi video conference adalah Skype. Skype adalah sebuah program komunikasi dengan teknologi peer-to-peer (P2P). Skype dapat digunakan pada komputer maupun smartphone dan juga memerlukan akses internet.


       Contoh lainnya, sekarang semua orang sudah mempunyai handphone, dan semakin hari semakin pesat perkembangan teknologinya, dan semakin memudahkan para penggunanya untuk mendapatkan informasi secara langsung baik itu dari sms maupun push email yg lagi booming-nya di Indonesia akibat pasar handphone blackberry atau sekedar browsing dengan menggunakan wifi ataupun WAP.
Selain itu, layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari:
 - Terminal video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference.
 - MCU (Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
 - Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.

Jenis Video Conference
Jenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian :
 1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
 2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
 3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif.

Sumber : http://tisyuforever.blogspot.com/2014/09/media-komunikasi-yang-digunakan-untuk.html
http://kentangbegadang.blogspot.com/2014/10/media-komunikasi-yang-digunakan-pada.html

DEFINISI TELEMATIKA

    Kata "TELEMATIKA" memang sudah tak asing ditelinga kita, Dari hasil pencarian makna telematika ternyata Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Seorang pakar telematika yang cukup dikenal dikalangan entertaint yaitu Roy Suryo.

Berikut ini adalah istilah Telematika yang dipakai untuk macam - macam bidang :
1. Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
2. Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
3. Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika

DEFINISI TELEMATIKA

PENGERTIAN TELEMATIKA

       Kata Telematika berasal dari bahasa Perancis “TELEMATIQUE” yang berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah telematika merujuk pada cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai (the new hybrid technology) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.

MEDIA KOMUNIKASI YANG DIGUNAKAN UNTUK TELEMATIKA
- Internet
- Handphone
- Video Conference

HARAPAN UNTUK TELEMATIKA DI INDONESIA
     Harapan saya kedepannya telematika di Indonesia dapat lebih memanjakan para user dalam setiap produk IT yang dikeluarkan dan dapat lebih baik lagi tetapi tentunya dengan harga yang dapat terjangkau oleh kebanyakan masyarakat Indonesia agar perkembangan telematika tersebut tidak hanya dapat dimanfaatkan oleh kalangan dari tingkat atas saja tetapi dapat pula di manfaatkan untuk kalangan bawah yang membutuhkan produk telematika tersebut. Namun dengan adanya proses pengembangan tersebut harus adanya rasa tanggung jawab dan tentunya tidak melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat Indonesia sehingga tidak merugikan salah-satu pihak dan tidak pula menguntungkan diri sendiri sehingga perkembangan telematika tersebut dapat dterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat, baik kalangan atas maupun kalangan bawah.


Sumber : http://kamalludinka29.blogspot.com/2013/11/definisi-telematika.html

Contoh Proposal Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, banyak pihak yang melakukan investasi sebagai alternatif untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan menempatkan dana mereka pada perusahaan yang dianggap layak. Salah satu cara untuk melakukan investasi dengan cara membeli saham dari perusahaan lain.
Sebelum melakukan investasi, setiap orang atau organisasi sebaiknya menilai terlebih dahulu apakah investasi yang akan dilakukan  tepat atau tidak, dengan melihat  tingkat pengembalian(return) yang bisa diperoleh. untuk memastikannya tingkat pengembalian(return) ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas.  
Dari  rasio profitabilitas tersebut, kita dapat menilai sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari investasi yang dilakukan.  jika investasi menguntungkan yang ditunjukkan oleh rasio profitabilitas yang cenderung meningkat maka akan banyak pihak yang akan membeli saham perusahaan tersebut, dimana hal ini dapat mendorong harga saham lebih mahal.
Setelah melakukan analisis tersebut banyak pihak baik swasta maupun pemerintah dapat mengalokasikan dana masyarakat ke sektor-sektor investasi yang produktif  karena dipandang sebagai media efisien untuk mengalokasikan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana untuk perusahaan yang membutuhkan dana, namun dalam investasi ada hukum yang berlaku semakin tinggi tingkat investasi semakin tinggi pula resiko yang akan di hadapi investor dan saham merupakan investasi yang memiliki tingkat resiko paling tinggi hal ini yang menyebabkan banyak pihak untuk melakukan analisis sebelum melakukan investasi untuk melihat tingkat pengembalian, pengaruh profitabilitas dengan harga saham.
Penelitian terdahulu mengenai analisis pengaruh rasio profitabilitas:
1.         Dwiatma Patriawan “Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt  to Equity rasio (DER) Terhadap Harga Saham pada perusahaan Wholesale and Retail Trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008”
2.         Subekti Puji Astuti “Analisis Pengaruh Faktor-faktor Fundamental, EVA, dan MVA Terhadap Return Saham”
3.         Anastasia (2003) yang mengambil sampel sebanyak 13 perusahaan property dan real estate selama periode 6 tahun berturut-turut yang dimulai dari tahun 1996 hingga tahun 2001 menunjukkan bahwa secara empiris terbukti bahwa factor fundamental (ROA, ROE, DER)
4.         Edi dan Fransisca ” Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Saham kasus perusahaan jasa perhotelan yang terdaftar di pasar Modal Indonesia”
5.         Fara Dharmastuti ” Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Rasio, Return on Investment, Debt to Equity Rasio dan Net profit Margin dalam menetapkan harga saham perdana pada perusahaan yang terdaftar di BEI.” Tahun 1995-2002
Untuk mengetahui  sejauh mana pengaruh rasio profitabilitas dengan harga saham maka dilakukan penelitian mengenai “Analisis Hubungan Antara Rasio Profitabilitas dan Harga Saham Beberapa  PT Tambang Tbk”
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang Masalah Variabel Earning per Share (EPS) yang tinggi akan semakin banyak investor yang membeli saham menyebabkan harga saham semakin mahal, Tetapi ada beberapa perusahaan yang EPSnya rendah harga sahamnya meningkat. Pada variabel ROE, semakin besar ROE artinya semakin optimal penggunaan modal sendiri maka untuk menghasilkan laba maka semakin banyak investor yang akan menanamkan modal pada perusahaan  (Edy Subiyantoro dan Fransica). Hasil penelitian Fara Dharmastuti (1995-2002) menjelaskan ROI dan NPM berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Terinspirasi dari peneliti terdahulu peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang diduga mempengaruhi harga saham PT Tambang Tbk dan merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1.         Apakah Rasio Profitabilitas berpengaruh secara Parsial dengan Harga Saham?
2.         Apakah  Rasio Profitabilitas berpengaruh secara Simultan dengan Harga Saham
C.     Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.      Menguji dan menganalisis hubungan secara Parsial Rasio Profitabilitas dengan harga saham beberapa PT Tambang Tbk.
2.      Menguji dan menganalisis hubungan secara Simultan Rasio Profitabilitas dengan harga saham beberapa PT Tambang Tbk.
D.     Kegunaan dari Penelitian adalah:
1.       Sebagai bahan informasi pentingnya penelitian saham perusahaan dengan mempertimbangkan hubungan profit dari perusahaan.
2.      Bagi perusahaan dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga harga saham perlebarnya menjadi meningkat.
3.      Bagi investor dapat dijadikan sebagai referensi untuk memprediksi harga saham perusahaan sebelum melakukan investasi


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Profitabilitas
Setiap Perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Selain itu perusahaan juga harus dapat mengadakan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan operasional usaha perusahaan. Peningkatan produktivitas dan dilakukannya program efektivitas dan efisiensi merupakan langkah yang    diambil perusahaan dalam rangka untuk memperoleh keuntungan (Profit).
Kemampuan perusahaan untuk tetap dapat bersaing dalam kompetisi dengan perusahaan-perusahaan lainnya, menuntut perusahaan untuk dapat meningkatkan profitabilitas.
B.     Analisis Rasio Profitabilitas
Banyak penulis yang memberikan beberapa uraian mengenai jenis rasio didalamnya dapat digunakan untuk memahami kondisi perusahaan. Umumnya rasio yang dikenal dan populer adalah rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.
Menurut Soemarso (1999:446) yang dimaksud dengan analisa rasio profitabilitas adalah “ Analisa rasio profitabilitas yaitu hasil akhir dari berbagai keputusan dan kebijakan yang dijalankan perusahaan. Analisa rasio profitabilitas memberikan jawaban akhir tentang efisien tidaknya perusahaan dalam menghasilkan laba “.
Sedangkan menurut Sofyan Syafri Harahap (2001 : 304) analisa rasio profitabilitas adalah ”Analisa rasio profitabilitas yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber dana yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan dan jumlah cabang “dari pengertian-pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa analisa rasio profitabilitas adalah gambaran akhir dari kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba atau jawaban akhir tentang efisien tidaknya perusahaan menghasilkan laba. Pada analisis profitabilitas terdapat instrument pendekatan yang dapat digunakan di dalam menganalisa probabilitas suatu perusahaan
1.      Analisa Pendapatan
Dalam menilai ketahanan sumber pendapatan perusahaan dapat digunakan dua alat analisis untuk menilai ketahanan pendapatan
a.    Analisis Trend merupakan analisis laporan keuangan biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu.
Dalam analisis trend perbandingan analisis dapat dilakukan dengan menggunakan analisis horizontal atau dinamis.
Data yang digunakan adalah data tahunan atau periode yang digunakan biasanya hanya dua atau tiga periode saja. Hal ini disebabkan karena jika lebih dari satu periode, akan mengalami kesulitan untuk menganalisisnya. Jika data yang digunakan lebih dari dua atau tiga periode, metode yang digunakan adalah angka indeks. Dengan menggunakan angka indeks akan dapat diketahui kecenderungan atau trend atau arah dari posisi keuangan, apakah meningkat, menurun atau tetap. Hasil analisis trend biasanya dihitung dalam persentase.
b.   Evaluasi terhadap diskusi dan analisis dan analisis manajemen dapat membantu dalam memahami dan mengevaluasi perubahan akun-akun keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu termasuk pendapatan. Salah satu melalui pendekatan pendapatan adalah dengan mengetahui hubungan antara pendapatan, piutang, dan persediaan. Hubungan antara pendapatan, piutang, dan persediaan akan memberikan petunjuk yang penting untuk mengevaluasi hasil operasi serbaguna dalam memprediksi kinerja di masa yang akan datang (Andi, 2010:12)
2.      Analisis Biaya
a.       Analisa Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan (HPP) atau cost of sale merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan perolehan output untuk siap dijual. Biaya- biaya diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead analisis ini dalam rangka menganalisis laba kotor (Gross profit).
b.      Analisa beban-beban operasi
Beban operasi merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi, seperti beban penjualan, beban depresiasi, beban pemeliharaan dan perbaikan beban administrasi dan umum analisa ini dalam rangka menganalisa laba operasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba operasi atas penjualan yang dilakukan.
c.       Analisa beban-beban non operasi
Beban-beban non operasi merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam  kegiatan pendanaan dan kegiatan lain yang tidak termasuk kegiatan operasi seperti beban-beban pendanaan dan pajak. Analisa ini diperlukan dalam rangka menganalisa laba bersih (Gross Profit). Margin laba menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba bersih atas penjualan yang dilakukan.
3.      Analisis Pengembalian Investasi
a.       Return on Assets (ROA), yaitu indicator kemampuan sebuah unit usaha untuk memperoleh laba atas sejumlah asset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut, ROA diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total aktiva (Net Income dibagi Total Assets)
b.      Return on Equity(ROE) yaitu merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. semakin tinggi rasio ini, semakin baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
c.       ROIC didefenisikan oleh Steven M. Bragg dalam bukunya Business Ratio and Formulas Return on invested capital(ROIC) sebagai sebuah ukuran tentang performa keuangan dan salah satu alat prediksi performa keuangan yang telah diprakarsai beberapa analis. Para analis mempercayai bahwa dengan melihat dari pendapatan ekonomi arus kas bebas atau return on invested capital dikurangi biaya penggunaan dari capital tersebut akan menghasilkan penilaian yang lebih baik sisi ekonomi dan nilai dari sebuah perusahaan.
d.      Laba per lembar saham (EPS) yaitu rasio laba per lembar atau disebut juga nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap lembar saham. Rasio ini menggambarkan besarnya pengembalian modal untuk setiap satu lembar saham (Andi, 2010:18).
C.    Peranan Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (2004:17) Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebabankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC), adapun tujuan dari laporan keuangan itu adalah:
1.      Berguna bagi investor dan kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam membuat keputusan investasi, pemberian kredit dan keputusan lainnya.
2.  Dapat membantu investor dan kreditor yang potensial dan pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari penerimaan uang di masa mendatang yang berasal dari dividend atas bunga pelunasan, dan jatuh temponya surat-surat berharga atau pinjaman-pinjaman.
3.  Menunjukkan sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber ekonomi dari suatu perusahaan, dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber tersebut.
D.    Saham
Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham memberikan return dalam bentuk deviden, yang biasanya dibayarkan sekali setahun, dan capital gain (kenaikan harga saham di pasar). Deviden dan capital gain akan ada jika perusahaan memperoleh laba karena per definisi, deviden adalah laba yang dibagikan. Sedangkan capital gain terjadi karena adanya laba yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang rugi tidak akan membagikan deviden dan jika perusahaan itu tidak menjanjikan pertumbuhan, yang akan diperoleh investor adalah capital loss atau penurunan harga saham di pasar (http://mozaik-info.blogspot.com).
Diantara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham biasa adalah yang paling dikenal masyarakat. Di antara emitmen (perusahaan yang menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Secara sederhana, saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Pada dasarnya ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu:
1.      Deviden   
Deviden merupakan pembagian keutungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Deviden yang umum adalah bentuk deviden kas. Pembayaran deviden kas mengurangi kas perusahaan dan laba ditahan.
2.      Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya penjualan saham yang harga jualnya lebih mahal dibandingkan harga pada saat membeli saham. saham yang dikenal sehari- hari merupakan saham biasa dan saham preferen.
1)      Saham Biasa (Common Stock)
Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan dan pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut. Menurut Fred ada beberapa yang menjadi hak pemegang saham biasa dari saham biasa, yaitu:
(a)     Hak untuk member suara dan menjual sertifikat saham mereka dengan memindahkan kepemilikan saham ke pihak lain.
(b)     Hak untuk memeriksa atau mengetahui laporan keuangan perusahaan.
(c)     Memiliki hak terakhir dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut di likuidasi.
(d)    Memiliki tanggung jawab terbatas atas klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya.
(e)     Hak untuk memiliki saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan terlebih dahulu.
2)      Saham Preferen (Prefered Stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor. Serupa saham biasa karena memiliki kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut, dan membayar deviden. Karakteristik dari saham Preferen:
a.       Hak menerima deviden terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa. Saham preferen kadangkala memberikan hak kumulatif, yaitu memberikan hak pada pemegangnya untuk menerima deviden tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.
b.      Hak atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
E.     Harga Saham
Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding securities). Harga saham dapat juga didefenisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan. Harga saham penutupan (closing price) yaitu harga yang diminta oleh penjual atau harga perdagangan terakhir untuk suatu periode.
Secara umum, keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya. Dalam hal penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang dipergunakan. Pertama, bila harga pasar saham melampaui nilai instrinsik saham, maka saham tersebut dinilaiovervalued (harganya terlalu tinggi). Oleh karena itu, saham tersebut sebaiknya dihindari atau dilakukan penjualan saham karena kondisi seperti ini pada masa yang akan datang kemungkinan besar akan terjadi koreksi pasar. Kedua, apabila harga pasar saham sama dengan nilai instrinsiknya maka harga saham tersebut dinilai wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan. Pada kondisi demikian, sebaiknya pelaku pasar tidak melakukan transaksi pembelian maupun penjualan saham yang bersangkutan. Ketiga, apabila harga pasar saham lebih kecil dari nilai instrinsiknya maka saham tersebut dikatakan undervalued (harganya terlalu rendah). Bagi para pelaku pasar, saham sebaiknya tetap dimiliki, karena besar kemungkinan dimasa yang akan datang akan terjadi lonjakan harga saham.
F.     Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Telah banyak penulis yang melakukan riset tentang hubungan Rasio Profitabilitas dengan Harga Saham berikut ini diuraikan hasil riset terdahulu:
1.      Hubungan Earning Per Share(EPS) Dengan Harga Saham
Earning per share (EPS) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham (Tjptono dan Hendry M Fakhuddin, 2006. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividend atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividend dan kenaikan nilai saham dimasa datang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. Apabila Earning per Share (EPS) perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi (Fara Dharmastuti, 2004). Pernyataan tersebut di perkuat oleh hasil penelitian Puji Astuti dalam Dwiatma (2002), Noer Sasongko dan Nila Wulandari (2006) menemukan bahwa EPS berhubungan positif dan signifikan dengan harga saham.
2.      Pengaruh Return On equity (ROE) Terhadap Harga Saham
   Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan (Fara Dharmastuti, 2004). ROE merupakan rasio yang memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal  dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE maka tingkat pengembalian yang diharapkan investor juga besar. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan oleh sebab itu investor kemungkinan akan mencari saham ini sehingga menyebabkan permintaan bertambah dan harga penawaran dipasar sekunder terdorong naik (Chastina Yolana dan Dwi Martni, 2005). Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Puji Astuti (2002) yang menemukan ROE mempunyai hubungan pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.ROE Mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham


3.      Hubungan Net Profit Margin (NPM) Dengan Harga Saham
Analisis terhadap beban-beban non operasi diperlukan dalam rangka menganalisis margin laba bersih (net profit margin) sementara laba bersih mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam menutupi beban-beban pendanaan berupa deviden.
Semakin besar rasio NPM suatu perusahaan suatu perusahaan maka saham perusahaan tersebut layak untuk di beli karena rasio NPM menunjukkan daya tahan yang lebih baik untuk menghasilkan laba sehingga ada kemungkinan dapat meningkatkan deviden dan laba per lembar saham (Surono dalam Nugroho, 2001:32). Hal ini merupakan sentiment positif dari perusahaan yang mempengaruhi investor untuk membeli saham perusahaan karena perusahaan dinilai memiliki daya tahan dan kemampuan menghasilkan laba yang baik. Semakin banyak permintaan saham maka harga saham akan semakin tinggi pula (Surono dalam Nugroho, 2001:33)
4.      Pengaruh  Gross Profit Margin (GPM) Terhadap Harga Saham
Gross  profit margin mencerminkan kemampuan manajemen suatu perusahaan dalam menghasilkan laba kotor sehubungan yang dilakukan. Gross profit margin merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan dengan tingkat penjualan, GNP menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal  dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba.

BAB III
METODOLOGI
A.    Tempat dan Waktu Penelitian
Riset menggunakan data sekunder dengan mengunduh laporan keuangan perusahaan tambang melalui internet selama 6 bulan dimulai dari Bulan Maret sampai Bulan Agustus.
B.     Tipe Penelitian
Tiap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1.      Penelitian Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan membaca dan mempelajari buku-buku bacaan yang berhubungan dengan penelitian.
2.      Penelitian Lapangan
Studi lapangan yang dilakukan dengan cara penggunaan data primer yang diperoleh melalui analisis terhadap laporan keuangan dan harga saham perusahaan Tambang Tbk.
C.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah telaah dokumen. Telaah dokumen dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap laporan keuangan dan harga saham PT Tambang Tbk dan keterangan lainnya yang menunjang penyelesaian penelitian ini.


D.    Jenis dan Sumber Data
Dalam Penelitian, data yang digunakan adalah data sekunder dimana data tersebut adalah data telah tersedia dari PT Tambang Tbk yang berupa laporan keuangan yang telah di audit dan harga saham yang di akses melalui internet.
E.     Defenisi Operasional  
1.      Harga saham dalam penelitian ini merupakan variable dependen. Harga saham yang dimaksud adalah harga saham pada saat Closing Price (harga penutupan) tanggal transaksi terakhir pada bulan pengumuman laporan keuangan 2009, 2010, 2011 di tahun berikutnya.
2.      Rasio profitabilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang mencerminkan tingkat efektifitas yang dicapai oleh suatu perusahaan, rasio profitabilitas ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yang digunakan yaitu  Gross profit Margin (GNP), Return On Equity(ROE), Earning Per Share (EPS), Net Profit Margin (NPM)
3.      Earning Per Share (EPS) rasio antara laba bersih setelah pajak dengan    jumlah saham. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan.
4.      Return On Equity (ROE) perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. rasio yang memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal  dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan yang dapat  menghasilkan laba.
5.      Net Profit Margin (NPM) Semakin besar rasio NPM suatu perusahaan suatu perusahaan maka saham perusahaan tersebut layak untuk di beli karena rasio NPM menunjukkan daya tahan yang lebih baik untuk menghasilkan laba sehingga ada kemungkinan dapat meningkatkan deviden dan laba per lembar saham
6.      Gross Profit Margin GNP menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. rasio informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal  dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba.


DAFTAR PUSTAKA
Andi, 2010. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Baridwan, Zaki.2004. Intermediate Accounting, Jakarta: Penerbit BPPE
Darmadjie, Tjiptono dan Fakhuddin, Hendy M. 2011. Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.

Dharmastuti, Fara. 1995-2002. ”Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Rasio, Return on Investment, Debt to Equity Rasio dan Net profit Margin dalam Menetapkan Harga Saham Perdana pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI.

Harahap Syafri Sofyan, 2001. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Nugroho, Bhuono Agung, Surono “Pengaruh Laba Akuntansi dan Rasio Profitabilitas Perusahaan Publik Terhadap Harga Saham di Bursa Efek Jakarta”. Tesis. Semarang Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Puji Astuti, 2002 dalam Dwiatma 2011. “Analisis Pengaruh Earning per Share (EPS), Return on equity (ROE), dan Debt to Equity rasio (DER) Terhadap Harga Saham pada perusahaan, Wholesale dan Retail Trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Universitas Diponegoro Semarang.

Soemarso, 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber : http://kentangbegadang.blogspot.com/2014/06/contoh-proposal-penelitian_24.html

Tentang Proposal Penelitian

A. LATAR BELAKANG
Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah bagian pertama dan sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah, baik dalam bentuk paper atau tesis. Latar belakang masalah penelitian menjelaskan secara lengkap topik (subject area) penelitian, masalah penelitian yang kita pilih dan mengapa melakukan penelitian pada topik dan masalah tersebut (Berndtsson et al., 2008).

Dalam latar belakang masalah penelitian, akan diuraikan fakta-fakta, hasil-hasil penelitian orang lain, atau teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. Dengan uraian tentang fakta-fakta dan teori-teori tersebut maka orang lain diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup penting dan cukup justified, Dalam latar belakang harus jelas diuraikan mengapa masalah tersebut dipilih ? apa justifikasinya, mengapa penelitian itu diadakan di wilayah itu ?

Secara sederhana latar belakang terdiri dari fakta, teori dan opini, yaitu

Fakta berisi data-data pendukung permasalahan anda.
Teori berisi singkatan teori yang mendukung permasalahan anda.
Opini berisi tentang pendapat anda yang berisi komen terhadap fakta dan teori sebelumnya.
Dalam perumusan masalah pada karya tulis hal-hal berikut perlu diuraikan :

Introduksi masalah penelitian, introduksi isinya apa yang anda  permasalahkan, biasanya definisi-definisi dari apa yang tercantum dari tulisan manda
Justifikasi/skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap kesehatan, waktu terjadi pada saat ini (apakah semakin meningkat);tempat kejadian, karakteristik masyarakat yang terkena.
Kronologis masalah tentang bagaimana permasalahan bisa terjadi secara teoritis, berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah
Konsep solusi berupa berisi bagaimana kira-kira permasalahan diselesaikan baik yang sudah dan akan digunakan.

B. BATASAN MASALAH
Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap, sehingga tulisannya dapat terfokus.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal:

Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:

Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak. Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.

C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:

Aspek substansi;
Aspek formulasi; dan
Aspek teknis.
Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip yang dihadapi guru, kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja.

Pada aspek formulasi, seyogyanya masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.

Dan aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan.

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan satuan yang selaras dari perumusan masalah dan manfaat penelitian. Secara umum, tujuan penelitian adalah pernyataan jawaban atas pertanyaan mengapa anda ingin melakukan penelitian tersebut. Biasanya dalam penulisan tujuan adalah sesuai dengan perumusan masalah.

Tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi tujuan umum (general purposes) dan tujuan khusus (spesific purposes). Adanya tujuan ini dimaksudkan pula agar apa yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini dapat diketahui dan dapat diukur tingkat keberhasilannya. Penulisan tujuan dirumuskan dalam bentuk kalimat yang afirmatif. Bila sekiranya akan timbul perbedaan penafsiran, perlu diberikan definisi istilah dan variabel-variabel penelitian yang bersangkutan.

Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak
Tujuan khusus penelitian
merupakan pernyatan dalam bentuk kongkrit dan dapat diukur
berupa uraian atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan umum penelitian
Tujuan khusus berkaitan dgn masalah penelitian & menunjukkan variabel yg akan diteliti
boleh dalam kalimat aktif (mengetahui, menilai, membuktikan, mendeskripsikan, dsb.) maupun pasif (diketahuinya, dsb.)
Jenis tujuan penelitian

Mendapatkan informasi IPTEK tertentu
Mengembangkan metode/ alat/ teori/ konsep baru yang lebih efektif/ efisien dibanding yg ada
Menilai faktor-faktor yangg berhubungan/ berpengaruh terhadap suatu kejadian
Mengevaluasi program, kegiatan atau menjelaskan fakta terkait dengan peraturan/ prosedur
Membandingkan efektivitas/ efisiensi biaya pengobatan 2 kelompok atau lebih responden
Untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan penelitian, proposal penelitian memuat apa yang hendak dicapai. Tujuan penelitian, banyak memberi warna terhadap langkah-langkah yang akan ditempuh, karenanya menurut Moh. Ali (1994 : 96) ada beberapa criteria yang harus diperhatikan yaitu ;

Tujuan penelitian dirumuskan secara jelas dan operasional
Tujuan penelitian diarahkan sekitar masalah yang diteliti
Tujuan penelitian member arah yang tepat bgi peneliti tentang sasaran yang dituju.
Tujuan penelitian menccerminkan analisis massalah dari segi variabel yang diteliti, sehingga memungkinkan terpeccahkannya masalah.

E. KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian adalah penggunaan hasil penelitian berupa informasi, model/ alat/ teori/ konsep/ faktor-faktor  yang berpengaruh, evaluasi, dan peramalan kejadian yang dapat digunakan oleh:

Program kesehatan utk perencanaan, pengambilan keputusan/perumusankebijakan.
Masyarakat umum.
Masyarakat industri.
Pengembangan ilmu pengetahuan.
Pada intinya, kegunaan penelitian menguraikan seberapa jauh kebergunaan dan kontribusi hasill penelitian anda. Kegunaan penelitian/penulisan dapat diuraikan secara terpisah. Maksudnya, kegunaan penelitian tersebut dapat diperinci lagi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penelitian anda. Kegunaan penelitian dapat dibedakan menjadi kepentingan praktis, kepentingan bidang keilmuan, atau kepentingan bidang profesi peneliti, instansi/organisasi, atau kelompok tertentu.

Salah satu contoh kegunaan penelitian skripsi mahasiswa yang terbimbing baik adalah

Bagi Lembaga
Orisinilitas karya tulis sarjana yang ditelurkan lebih terjamin dan lebih terasakan.
Mutu Sarjana yang diluluskan lebih tinggi dan handal.
Kegiatan akademik di Kampus akan lebih hidup dan berbobot.
Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman meneliti yang berharga.
Mendapat pembinaan diri menuju pribadi berkualitas.
Mempersembahkan hasil karya yang dapat membanggakan.
Bagi Dosen Pembimbing
Menambah penalaran ilmu khususnya pengetahuan terapan.
Menambah khasanah data dan informasi yang terpercaya.
Menambah tajam wawasan keilmuan dan prestasi akademik.

F. HIPOTESIS
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo= di bawah;thesis = pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di dalamnya. Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Satu hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, melainkan juga sukar diuji secara nyata.

Untuk dapat memformulasikan hipotesis yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yakni:

Hipotesis diturunkan dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan masalah dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi. Oleh sebab itu, hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang dirumuskan atau searah dengan tujuan penelitian.
Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang benar dan secara operasional. Aturan untuk, menguji satu hipotesis secara empiris adalah harus mendefinisikan secara operasional semua variabel dalam hipotesis dan diketahui secara pasti variabel independen dan variabel dependen.
Hipotesis menyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang diteliti. Untuk hipotesis deskriptif berarti hipotesis secara jelas menyatakan kondisi, ukuran, atau distribusi suatu variabel atau fenomenanya yang dinyatakan dalam nilai-nilai yang mempunyai makna.
Hipotesis harus bebas nilai. Artinya nilai-nilai yang dimiliki peneliti dan preferensi subyektivitas tidak memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya dalam hipotesis.
Hipotesis harus dapat diuji. Untuk itu, instrumen harus ada (atau dapat dikembangkan) yang akan menggambarkan ukuran yang valid dari variabel yang diliputi. Kemudian, hipotesis dapat diuji dengan metode yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengujinya sebab peneliti dapat merumuskan hipotesis yang bersih, bebas nilai, dan spesifik, serta menemukan bahwa tidak ada metode penelitian untuk mengujinya. Oleh sebab itu, evaluasi hipotesis bergantung pada eksistensi metode-metode untuk mengujinya, baik metode observasi, pengumpulan data, analisis data, maupun generalisasi.
Hipotesis harus spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan sebenarnya. Peneliti harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan yang sebenarnya. Peneliti harus memiliki hubungan eksplisit yang diharapkan di antara variabel dalam istilah arah (seperti, positif dan negatif). Satu hipotesis menyatakan bahwa X berhubungan dengan Y adalah sangat umum. Hubungan antara X dan Y dapat positif atau negatif. Selanjutnya, hubungan tidak bebas dari waktu, ruang, atau unit analisis yang jelas. Jadi, hipotesis akan menekankan hubungan yang diharapkan di antara variabel, sebagaimana kondisi di bawah hubungan yang diharapkan untuk dijelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, teori menjadi penting secara khusus dalam pembentukan hipotesis yang dapat diteliti karena dalam teori dijelaskan arah hubungan antara variabel yang akan dihipotesiskan.
Hipotesis harus menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat secara eksplisit.
Tahap-tahap pembentukan hipotesis secara umum

Penentuan masalah. Dasar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan ilmiah yang biasanya timbul karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat tidak atau tidak dapat diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau dalil-dalil ilmu yang sudah diketahui. Dasar penalaran pun sebaiknya dikerjakan dengan sadar dengan perumusan yang tepat. Dalam proses penalaran ilmiah tersebut, penentuan masalah mendapat bentuk perumusan masalah.
Hipotesis pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis). Dugaan atau anggapan sementara yang menjadi pangkal bertolak dari semua kegiatan. Ini digunakan juga dalam penalaran ilmiah. Tanpa hipotesa preliminer, observasi tidak akan terarah. Fakta yang terkumpul mungkin tidak akan dapat digunakan untuk menyimpulkan suatu konklusi, karena tidak relevan dengan masalah yang dihadapi. Karena tidak dirumuskan secara eksplisit, dalam penelitian, hipotesis priliminer dianggap bukan hipotesis keseluruhan penelitian, namun merupakan sebuah hipotesis yang hanya digunakan untuk melakukan uji coba sebelum penelitian sebenarnya dilaksanakan.
Pengumpulan fakta. Dalam penalaran ilmiah, diantara jumlah fakta yang besarnya tak terbatas itu hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan hipotesa preliminer yang perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih fakta.
Formulasi hipotes. Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi, dimana logika tidak dapat berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa diciptakan saat terdapat hubungan tertentu diantara sejumlah fakta. Sebagai contoh sebuah anekdot yang jelas menggambarkan sifat penemuan dari hipotesa, diceritakan bahwa sebuah apel jatuh dari pohon ketika Newton tidur di bawahnya dan teringat olehnya bahwa semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat hipotesanya, yang dikenal dengan hukum gravitasi.
Pengujian hipotesa, artinya mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diobservasi dalam istilah ilmiah hal ini disebut verifikasi(pembenaran). Apabila hipotesa terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi. Terjadi falsifikasi(penyalahan) jika usaha menemukan fakta dalam pengujian hipotesa tidak sesuai dengan hipotesa, dan bilamana usaha itu tidak berhasil, maka hipotesa tidak terbantah oleh fakta yang dinamakan koroborasi(corroboration). Hipotesa yang sering mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.
Aplikasi/penerapan. apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan (dalam istilah ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta. Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan fakta.

G. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka dalam penelitian, baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Bahkan tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kajian pustaka merupakan merupakan variabel yang menentukan dalam suatu penelitian. Karena akan menentukan cakrawala dari segi tujuan dan hasil penelitian. Di samping itu, berfungsi memberikan landasan teoritis tentang mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan dalam kaitannya dengan kerangka pengetahuan.

Oleh karena itu, pengertian kajian pustaka umumnya dimaknai berupa ringkasan atau rangkuman dan teori yang ditemukan dari sumber bacaan (literatur) yang ada kaitannya tema yang akan diangkat dalam penelitian.

Tujuan utama kajian pustaka adalah untuk mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah dilakukan. Hal ini penting karena pembaca akan dapat memahami mengapa masalah atau tema diangkat dalam penelitiannya. Di samping itu, kajian pustaka juga bermaksud untuk menunjukkan bagaimana masalah tersebut dapat dikaitkan dengan hasil penelitian dengan pengatahuan yang lebih luas.

Secara lebih rinci tujuan kajian pustaka, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Menentukan dan membatasi permasalahan penelitian.
Meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasoinal.
Menghindari replikasi yang tidak disengaja dan tidak perlu. Replikasi yang tidak sengaja terhadap penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti perlu dihindari karena hanya merupakan pemborosan.
Menghubungkan penemuan dengan pengatahuan yang ada dan ususlan untuk penelitian lebih lanjut.
Karena tujuan ini, kajian pustaka bukanlah proses yang mudah dilakukan. Pembuatan kajian pustaka menuntut pemahaman yang komprehensif dari peneliti tentang pengatahuan yang pernah ditulis oleh orang lain dalam bidang yang menjadi konsepnya. Kajian pustaka meliputi kegiatan mencari, membaca, mengevaluasi, menganalisis dan membuat sistesis laporan-laporan penelitian dan teori, serta melaporkan amatan dan pendapat yang berhubungan dengan penelitian yang direncanakan.

H. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan.

Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman dengan syarat ketelitian dalam arti kebenarannya harus dapat dipercayai.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan pengertian dan landasan-landasan di atas dapat disimpulkan bahwa Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang menbicarakan atau mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang teiji kebenarannya.

Sumber Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama).Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.

Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif) Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Metode Analisis

Ada dua metode secara umum yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu analisis data secara kualitatif yang digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pada analisis ini tidak menggunakan alat statistik, akan tetapi dilakukan dengan menbaca tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan penafsiran.

Analisis data secara kuantitatif digunakan pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan seperti ini menggunakan alat statistik. Bila pendekatan menggunakan alat statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar-dasar statistik. Ada dua macam alat statistik yang digunakan yaitu: Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial. Jika dilihat dari jumlah variabel yang dianalisis ada 3 jenis analisis data yaitu:

Analisis Univariat, analisis yang menggunakan 1 variabel.
Analisis Bivariat, analisis yang menggunakan 2 variabel.
Analisis Multivariat, analisis yang menggunakan 3 atau lebih variabel
Jika dengan menganalisis data kualitatif diperoleh gambaran yang teratur tentang suatu peristiwa atau kejadian maka statistik ini disebut “Deskriftif” misalnya pengukuran nilai sentral (Rata-rata, Median, Modus), deviasi, perhitungan angka indeks, ukuran korelasi, dan trend. Metode lebih lanjut dimana dalam analisis tersebut memberikan cara bagaimana menarik kesimpulan mengenai ciri-ciri populasi tertentu berdasarkan hasil dari analisis serangkaian sampel yang diambil dari populasi tersebut dinamakan “Metode Statistik Inferensial”.

Sumber : http://kentangbegadang.blogspot.com/2014/06/contoh-proposal-penelitian.html

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.