Manusia Dan Harapan



Harapan adalah keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu.Setiap manusia memiliki harapan yang merupakan cita-cita di masa yang akan datang.Manusia yang tidak memiliki harapan berarti manusia itu mati dalam hidup.Harapan harus sesuai dengan pengetahuan,pengalaman,lingkungan hidup dan kemampuannya.Manusia harus merasa yakin atas usahanya mewujudkan harapan agar dapat berhasil sesuai dengan yang di harapkan.
Harapan bersifat manusiawi dan dimiliki oleh semua orang dalam hubungannya dengan pendidikan moral.Untuk mewujudkan harapan perlu terwujudnya hal-hal seperti harapan apa yang baik,bagaimana cara agar dapat mencapai harapan yang kita inginkan dan apa yang harus kita lakukan apabila harapan itu benar-benar terwujud.
Penyebab manusia mempunyai harapan adalah dorongan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.Dorongan kodrat adalah sifat,keadaan atau pembawaan alamiah sejak manusia di ciptakan.Dorongan itulah yang menyebabkan manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup dan untuk memenuhinya manusia harus bekerjasama dengan orang lain.
Tidak hanya orang yang masih hidup saja yang mempunyai harapan,orang yang sudah meninggalpun mempunyai harapan,biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Tentang besar kecilnya harapan seseorang dapat di tentukan oleh kepribadian orang itu sendiri.Untuk itu dengan memiliki kepribadian yang kuat kita akan dapat mengontrol harapan seefektif dan seefisien mungkin sehingga hasilnya tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain untuk masa kini dan masa yang akan datang.
Kerja keras seseorang dapat di jadikan ukuran untuk menentukan sebuah harapan karena orang yang bekerja keras akan mempunyai harapan yang besar pula.Selain bekerja keras juga harus disertai dengan bantuan unsur dalam yaitu berdoa.Semoga kita semua senantiasa sukses dalam menggapai apa yang kita harapkan atau cita-citakan dimasa yang akan datang.


Manusia Dan Kegelisahan



A. Penyebab terjadinya kesepian

Sebelum mengetahui macam-macam penyebab kesepian, kita harus mengatahui definisi dari kesepian itu sendiri. Kesepian kata dasarnya adalah sepi yang artinya sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lamanya rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Sedang perbedaan antara kesepian dengan kesendirian (atau sendiri) terletak pada perasaannya ditempat ramai. Dia akan tetap merasa sepi meski ditempat ramai namun dia tidak akan kesepian meski ia sendiri ataupun ditempat ramai.

Sebab-sebab terjadinya kesepian

Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian, diantaranya:
  1. Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan individu secara tiba-tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai penyebab kesepian
  2. Perubahan yang terjadi dalam kehidupannya
  3. Keterasingan/isolasi
  4. Penolakan disaat kita membutuhkan
  5. Frustasi

Dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dsb. Ia lebih senang
hidup sendiri. Seseorang yang kesepian akan kehilangan hubungan dengan orang lain dan orang lain itu juga bisa terputus hubungannya dengan orang-orang lain lagi. Akhirnya, orang-orang yang hubungannya terputus itu berisiko menjadi golongan yang terasing dari kelompok sosial.Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong,angkuh, kaku,keras kepala sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya. Karena teman-teman menjahuinya, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.

Kesepian sering kali dihubungkan dengan berbagai penyakit mental dan fisik, termasuk depresi, temuan tersebut menyadarkan pentingnya perhatian lebih terhadap orang-orang yang kesepian. Masyarakat seharusnya lebih peduli terhadap orang-orang di pinggiran jaringan sosial itu agar hubungan jaringan sosial mereka bisa dipulihkan kemudian bisa dibentuk perlindungan terhadap kesepian agar jaringan sosial tidak koyak.


B. Pengertian ketidakpastian

Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti yang berarti tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas, sehingga ketidakpastian adalah keadaan yang tidak menentu, keadaan yang tidak dapat ditentukan, dst. Semua ini diakibatkan karena seseorang tidak dapat konsentrasi pada pikirannya, pikirannya kacau.



Studi Kasus:
Keinginan Sasuke untuk menjadi kuat salah satunya karena dendam pada kakanya, Itachi membuat dia memutuskan untuk pergi ke Orochimaru -antagonis- yang menjanjikan kekuatan padanya, selain itu dia juga sedikit terkejut karena Naruto menjadi jauh lebih kuat daripada dirinya; ia tidak mau mengakui bahwa kekuatannya dilampaui orang yang dianggapnya bodoh. Saat ini Sasuke sedang dirawat di rumah sakit karena lukanya. Naruto yang kembali dari kota Tanzaku, langsung ditantang olehnya untuk bertanding. Akhirnya mereka pun bertanding, saling baku hantam sampai salah seorang guru mereka muncul untuk menghentikan pertarungan mereka dengan cara melemparkan mereka masing-masing ke arah yang berlawanan, dan serangan dari Naruto maupun Sasuke mengenai tangki air. Sasuke mengira serangannya lebih kuat dari Naruto namun ternyata kenyataannya berbeda sehingga ia merasa lemah dan dirinya kalah dari Naruto. Sang guru tadi, Kakashi menasihati Sasuke bahwa dia tidaklah sendiri. Sayangnya, saat Sasuke sedang merenungi nasihat tersebut datang anak buah Orochimaru untuk menghasutnya. Sasuke pun termakan hasutan mereka dan ia pun pergi ke Orochimaru. Di tengah jalan Sasuke bertemu dengan Sakura yang mencintainya dan ia berusaha untuk menghentikan Sasuke bahkan sambil menangis ia menawarkan diri untuk ikut membantu membalaskan dendamnya sehingga setidaknya mereka bisa bersama. Namun niat Sakura itu ditolak dengan membuatnya pingsan dan mengatakan terima kasih kepada Sakura.

Teman-teman Sasuke pun mengejarnya untuk menghentikan Sasuke pergi ke Orochimaru, yang sebenarnya hanya menginginkan tubuh Sasuke sebagai "wadah" baru dari rohnya. Teman-temannya berhasil mengalahkan anak buah Orochimaru yang menghalangi pengejaran mereka, sedang Narotu berhasil mengejar Sasuke. Mereka pun bertemu dan bertarung kembali. Sasuke berhasil mengenai dada kanan Naruto dan membuatnya pingsan, sedangkan Naruto berhasil menggores ikat kepala Sasuke (yang sejak awal pertarungan di rumah sakit, Sasuke selalu berkata, "Kau tak 'kan bisa menggores dahiku sedikit pun juga"). Pertarungan pun berakhir saat hujan, Sasuke menyusuri jalan hutan menuju kastil Orochimaru sambil mengingat masa lalunya dan Itachi, dia lalu berkata (dalam hati kepada Itachi -yang telah membunuh orang tua mereka sendiri-), "Aku tidak akan menuruti kata-katamu!! Akan ku dapatkan kekuatan dengan cara ku sendiri!! Aku akan melampaui mu dengan cara ku sendiri!! Pasti...!!"


Opini:

      Setiap orang pasti pernah mengalami kesepian dan kegelisahan. Tetapi, jangan sampai kesepian dan kegelisahan itu dapat mengganggu hidup kita sampai berlarut-larut. Memperbanyaklah teman dengan cara bergaul yang baik, itu juga bisa mengobati rasa kesepian yang kalian alami. Sedangkan untuk menghilangkan rasa kegelisahan, cobalah mendekatkan diri pada Allah SWT. dan perlu diketahui kegelisahan itu tidak ada manfaatnya tetapi malah membuat perasaan kita menjadi resah. maka, hilangkan lah rasa kegelisahan itu.

Manusia Dan Tanggung Jawab


Tanggung jawab merupakan sikap yang terpuji yang harus di miliki setiap insan untuk memperoleh kebaikan , setiap individu pasti memiliki sifat ini , semakin baik perlakuannya semakin tinggi pula sikap tanggung jawabnya .
frekuensi tanggung jawab manusia memamng berbeda-beda , hal ini dapat diukur dari keadaan di sekitarnya .. dan karena tanggung jawab dituntut dalam kehidupan bermasyarakat dan setiap kalangan memiliki masalah dan pertanggung jawaban yang berbeda-beda .

Kita harus mengetahui apa itu tanggung jawab karena tanggung jawab merupakan hal yang sangatlah penting dalam menjalani hidup ini karena dapat mempengaruhi masa depan dirikita sendiri maupun oranglain.
Jadi pnegertian tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagaiperwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Dan perlu kita ingat semua sebenarnya tanggung jawab bukanlah terhadap dirikita sendiri saja akan tetapi terhadap keluarga,masyarakat,negara dan kepada Tuhan.
1.Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menurut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.Tanggung jawab terhadap keluarga          
Keluaraga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri.ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
3.Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidupm tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahkluk sosial
4.Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara.Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus betanggung jawab kepada negara.
5.Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang di tuangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.
Setelah pengertian di atas semoga kita dapat mengerti apa itu tanggung jawab dan pengaplikasiannya di kehidupan nyata.

Manusian Dan Pandangan Hidup

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1980). Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu (Suyadi, M.P., 1985). Sistem nilai budaya sering juga merupakan pandanga hidup atau world viewbagi manusia yang menganutnya. Apabila “sistem nilai” merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat,”pandangan hidup” merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh golongan-golongan atau individu tertentu. Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia. Tidak ada seorangpun yang hidup tanpa pandangan hidup mekipun tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya (Manuel Kaisiepo, 1982). Apa yang dikatakan seserang adalah pandanga hidup karena dipengaruhi oleh pola berpikir tertentu.

Sifat pandangan hidup elastis, bergantung pada situasi dan kondisi, tidak selamanya bersifat prinsifil atau hakiki. Bahkan pandangan hidup dapat terjadi tidak dengan kesadaran atau “kesadaran yang dinyatakan”,tetapi “kesadaran yang tak dinyatakan”,sebagai akibat kepengapan kondisi. Pandangan kasiepo ini dapat tejadi pula untuk suatu ideologi yang oleh Abdurahman Wahid (1985) disebut reideologisasi dengan pola ideologi alternatif, yaitu rangkuman dari reideologi kultural, yaitu menyusun serangkaian nilai oleh masyarakat. Menurut WILLIAM (1959) ideologi mengandung dua hal, yang pertama unsur-unsur filsafat yang digunakan, atau usulan-usulan yang digunakan sebagai dasar untuk kegiatan. Dan yang kedua ialah, pembenaran intelektual untuk seperangkat norma-norma,seperti kapitalisme dan sebagainya. Pandangan hidup merupakan komponen dasar terakhir dari sistem-sistem dasar kepercayaan dan petunjuk hidup sehari-hari. Suatu ideologi bagi masyarakat tersusun dari tiga unsur, yaitu (1) pandangan hidup(world view),(2) nilai-nilai, dan (3) norma-norma (Lenski, 1974).

Sumber: sebagian besar dari buku Ilmu Budaya Dasar Dr. M. Munandar Soelaeman

Manusia Dan Keadilan


Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Keadilan adalah suatu tindakan manusia yang dilandasi oleh kebenaran dan kebenaran itu di perjuangkan oleh manusia tersebut. Dapat disimpulkan keadilan adalah sebagai titik tengah kebenaran yang dilandasi oleh nilai kebaikan. Namun jika ditanya mengenai keadilan pada Negara indonesia kita ini apakah masih ada ?, menurut saya keadilan di Negara kita ini masih ada, Akan tetapi keadilan tersebut dapat dilumpuhkan dengan uang. Karena manusia tidak dapat menahan nafsunya kepada uang, dengan kata lain keadilan bisa dibeli dengan uang dan juga harga diri tersebut juga bisa dibeli dengan uang. Sesungguhnya rendah sekali orang itu, yang mau saja dirinya dibeli dengan uang. dapat saya beri contoh, seorang pengangguran yang mencopet diempat umum, kemudian ia tertangkap dan di beri hadiah oleh tangan – tangan warga hingga babak belur lalu dibawa kekantor polisi, di kantor polisi tersebut ia mendapatkan pidana misal kurang lebih 3 tahun.

Dan satu contoh lagi adalah seorang koruptor yang memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu. Bahkan koruptor bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen didalam penjara.

Sungguh disesalkan keadilan pada Negara kita sekarang ini. Seharusnya pemerintah yang mengetahui hal tersebut lebih menindak lanjuti kepada koruptor tersebut maupun pihak – pihak yang ikut membantu koruptor tersebut mendapat hak istimewa dalam penjara. Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.

Study kasus : keadilan dinegara ini sangat memprihatinkan, dikarenakan turunya derajat keadilan oleh manusia itu sendiri yang tidak mampu menjaga keadilan dalam dirinya sendiri dikarenakan iming-iming uang. Hal tersebut mencerminkan, bahwa hukum sekarang ini dapat dibeli bagi orang kalangan atas, lantas bagaimana dengan kalangan bawah?, salah satu contoh kasus di atas ialah para koruptor yang ditangkap dan di tahan dengan masa tahanan yang amat singkat dibandingkan dengan orang yang maling ayam.
Sulit bagi kita untuk membenahi suatu permasalahan yang sudah membudaya pada bangsa ini. Tetapi jika dibenahi sejak awal atau dini dari masing-masing masyarakat Indonesia dan diberi pembekalan secara dini, pasti akan sedikit mudah dalam membenahi permasalahan yang sangat membudaya seperti kasus di atas.

Manusia Dan Pandangan Hidup


Manusia Dan Pandangan Hidup


A.    Pandangan Hidup
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidupnya. Pandangan hidup bersifat. Pengertian pandangan hidup itu sendiri adalah pendapat  ataupun pertimbangan yang dijadikan untuk pegangan, pedoman, arahan atau petujuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan merupakan hasil pemikiran manusia itu sendiri yang berdasarkan pengalaman hidup atau sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklarifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a.      Pandangan hidup berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b.      Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c.       Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsure cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Yang dimaksud dengan cita-cita adalah  apa yang ingin dicapai dengan usaha atau perjuangan yang akan ditempuh untuk mendapatkannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah kebajikan. Kebajikan adalah segala sesuatu hal yang baik yang dapat manusia itu bahagia, makmur dan tentram. Usaha atau perjuangan yaitu kerja keras yang dilandasi oleh kepercayaan dan keyakinann. Keyakinan atau kepercayaan itu dapat diukur dengan  kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B.     Cita-Cita
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, cita-cita yaitu keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada didalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang akan diperoleh seseorang pada masa depan.
Masa depan yaitu pandangan hidup yang akan datang. Dengan demikian Cita-cita merupakan keingina, harapan dan tujuan manusia yang makin  tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita yang belum terpenuhi bisa disebut dengan angan-angan. Adapun faktor mencapai suatu cita-cita adalah, yang pertama manusia harus memiliki cita-cita itu sendiri, kedua adalah kondisi yang dihadapi selama proses pencapaian cita-cita tersebut, ketiga adlah seberapa besarkah keinginan mencapai cita-cita itu sendiri.

C.     Kebajikan
Kebijakan atau kebaikan merupakan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya dapat berupa perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia yang berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk yang bermoral atas dorongan hati nuraninya untuk berbuat kebaikan kepada sesama manusia.
Manusia yaitu seorang pribadi yang utuh terdiri atas jiwa dan badan. Apabila ke-2 unsur tersebut terpisah maka manusia itu meninggal, namun takdir itu telah ditentukan oleh yang Maha Kuasa. Karena merupakan pribadi, manusia memiliki pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaannya sendiri, cita-cita sendiri, dan lain-lain. Namun karena sifatnya yang pribadi manusia terkadang terlalu mementingkan dirinya sendiri dan dapat tidak mengenal kebajikan atau kebaikan.manusia merupakan mahluk social, tidak dapat lepas dari hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai, saling mencurigai, membenci, merugukan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi manusia dapat menentukan apa yang baik maupun buruk untuk dirinya sendiri lewat suara hatinya. Sebenarnya suara hari selalu memilih yang baik, maka ia selalu mendesak orang agar senantiasa berbuat dan berlaku baik kepada sesame mahluk tuhan. Dan sebaliknya apabila kita hendak melakukan tindakan buruk maka itu sesungguhnya telah berlawanan dengan suara hati kita.

D.     Usaha / perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerjakeras untuk mencapai ataupun mewujudkan cita-cita. Sebagian besar dari hidup manusia adalh perjuangan, berjuangan untuk hidup dan ini sudah merupakan kodrat dari tuhan.
Kerja keras dapat kita lakukan dengan otak/ilmu dan dapat juga kita lakukan dengan jasmani/tenaga atau pun kedua-duanya sekaligus.
Pada dasarnya kerja keras adalah menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.

E.      Keyakinan / Kepercayaan
Keyakinan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dariakal atau kekuasaan tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution ada tiga aliran filsafat, yaitu naturalis, intelektual, dan gabungan.

a)      Aliran Naturalis, yaitu manusia dihubungkan dengan alam gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
b)     Aliran Intelektualis, yaitu aliran yang mengutamakan logika dan akal.
c)      Aliran Gabungan dimana aliran ini menggabungkan antara aliran naturalis dengan intelektual.

F.       Langkah-langkah berpandangan  hidup yang baik
Terdapat langkah-langkah dalam mencapai tujuan dan dengancita-cita yang lain :
a)      Mengenal, merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya.
b)     Mengerti, ini adalah tahap kedua, yang maksudnya mengerti pada pandanhan hidup dari diri sendiri.
c)      Menghayati, dengan menhayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan bebar mengenai kebenaran dari pandangan hidup itu sendiri.
d)     Meyakini, disini dimaksudkan agar kita meyakini pandangan hidup itu.
e)      Mengabdi, denagn mengabdi kita akan mendapatkan hikmah dari kesabaran dan keikhlasan yang dapat kita nikmati ketika masih hidup ataupun sudah meninggal.
f)       Mengamankan, Mengaankan, mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang menggangu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawan.

Manusia Dan Harapan


Manusia dan Harapan


Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Persamaan Harapan dan Cita-cita 
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.

Penyebab Manusia Mempunyai Harapan 
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)

Kepercayaan 
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

Teori Kebenaran
• Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.

Gejala-gejala alamiah, menurut kaum empiris, adalah bersifat kongkret dan dapat dinyatakan lewat panca indera manusia. Gejala itu bila ditelaah mempunyai beberapa karakteristik tertentu. Logam bila dipanaskan akan memuai. Air akan mengalir ke tempat yang rendah. Pengetahuan inderawi bersifat parsial. Hal ini disebabkan adanya perbedaan antara indera yang satu dengan yang lain dan berbedanya objek yang dapat ditangkap indera. Perbedaan sensivitas tiap indera dan organ-organ tertentu menyebabkan kelemahan ilmu empiris.
• Teori Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis. Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
Salah satu dasar teori ini adalah hubungan logis dari suatu proposisi dengan proposisi sebelumnya. Proposisi atau pernyataan adalah apa yang dinyatakan, diungkapkan dan dikemukakan atau menunjuk pada rumusan verbal berupa rangkaian kata-kata yang digunakan untuk mengemukakan apa yang hendak dikemukakan. Proposisi menunjukkan pendirian atau pendapat tentang hubungan antara dua hal dan merupakan gabungan antara faktor kuantitas dan kualitas. Contohnya tentang hakikat manusia, baru dikatakan utuh jika dilihat hubungan antara kepribadian, sifat, karakter, pemahaman dan pengaruh lingkungan. Psikologi strukturalisme berusaha mencari strukturasi sifat-sifat manusia dan hubungan-hubungan yang tersembunyi dalam kepribadiannya.
Pengetahuan rasional yang berdasarkan logika tidak hanya terbatas pada kepekaan indera tertentu dan tidak hanya tertuju pada objek-objek tertentu. Gagasan rasionalistis dan positivistis cenderung untuk menyisihkan seluruh pemahaman yang didapat secara refleksi. Pemikiran rasional cenderung bersifat solifistik dan subyektif. Adanya keterkaitan antara materi dengan non materi, dunia fisik dan non fisik ditolak secara logika. Apabila kerangka ini digunakan secara luas dan tak terbatas, maka manusia akan kehilangan cita rasa batiniahnya yang berfungsi pokok untuk menumbuhkan apa yang didambakan seluruh umat manusia yaitu kebahagiaan.

• Teori Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences). Teori ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
Francis Bacon pernah menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus mencari keuntungan-keuntungan untuk memperkuat kemampuan manusia di bumi. Ilmu pengetahuan manusia hanya berarti jika nampak dalam kekuasaan manusia. Dengan kata lain ilmu pengetahuan manusia adalah kekuasaan manusia. Hal ini membawa jiwa bersifat eksploitatif terhadap alam karena tujuan ilmu adalah mencari manfaat sebesar mungkin bagi manusia.
Aksiologi ilmu pengetahuan modern yang dibingkai semangat pragmatis-materialis ini telah menyebabkan berbagai krisis lingkungan hidup, mulai dari efek rumah kaca akibat akumulasi berlebihan CO2, pecahnya lapisan ozon akibat penggunaan freon berlebihan, penyakit minimata akibat limbah methylmercury hingga bahaya nuklir akibat persaingan kekuasaan antar negara. Ketiadaan nilai dalam ilmu pengetahuan modern yang menjadikan sains untuk sains, bahkan sains adalah segalanya, telah mengakibatkan krisis kemanusiaan. Krisis lingkungan dan kemanusiaan, mulai dari genetic engineering hingga foules solitaire (kesepian dalam keramaian, penderitaan dalam kemelimpahan). Manusia telah tercerabut dari aspek-aspek utuhnya, cinta, kehangatan, kekerabatan, dan ketenangan. Kedua krisis global ini telah menghantui sebagian besar lingkungan dan masyarakat modern yang materialis-pragmatis.

Macam-macam Kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.

Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Manusia Dan Kegelisahan


MANUSIA DAN KEGELISAHAN

A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya selalu merasa khawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hari maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari bisasanya mialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepadalnya memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.
Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa mansusia yaitu kecemasan kenyataan (objektid) kecemasan neurotic dan kecemasan moril.
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
  • Kecemasaan Objektif
    Kecematan tentang kenyataaan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorangyang mengancam ntuk mencelakaakaknnya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
  • Kecemasan Nerotis (Syaraf)
    Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya yang naluriah. menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam.
    Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelisah , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjadi.
  • Kecemasaan Moril
    Kecemasan moril sidebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antara lain: iri, benci dendam dengki dan marah gelisah cinta dan rasa kurang percaya diri.
    Misalnya seseorang yang merasa dirinya kurang cantik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan segingga kawan kawannya lebih diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya menimbulakan kecemasan moril
B. Sebab-sebab Orang Gelisah
Sebab orang gelisah karena takut kehilangan hak-haknya.
  • Gelisah karena takut kehilangan hak hidup, hak milik
  • Gelisah hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup dan nama baik
  • Gelisah akandatangnya bencana
  • Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
C. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Dalam mengatasi kegelisahan kita dapat melakukannya dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan.
D.  Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.
E. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian. Karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang-orang lain, sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalamannya dengan orang lain.
F. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tanpa asal usul yang jelas. Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak jelas, tidak tentu, tanpa arah yang jelas, yang disebabkan oleh berbagai sebab.

Sebab-sebab terjadinya ketidakpastian :

Orang yang fikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi  mengambil kesimpulan. Biasanya mereka menampakan tanda-tanda :
a)  Obsesi, merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran tertentu yang terus menerus, biasanya hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebab yang tidak diketahui penderita.
b)  Phobia, rasa ketekutan yang tak terkendali kepada suatu hal tanpa diketahui penyebabnya.
c)  Kompulasi, adalah keragu-raguan terhadap yang dikerjakan, sehingga tanpa disadari ada dorongan untuk melakukan perbuatan yang sama berulang kali.
d)  Hysteria, ialah neurosa jiwa yang disebabkan tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan jiwa, dan tidak mampu mengendalikannya.
e)  Delusi, menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu kenyataan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat.
f)  Halusinasi, khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra.
G. Usaha-usaha penyembuhan kedikpastian
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat mennnyembuhkannya tergantung pada mental si penderita.

Manusia Dan Tanggung Jawab


Manusia dan Tanggung Jawab
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib / kewajiban menanggung segala sesuatunya.
Jadi tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya...

Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia hidup bermasyaarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, yaitu sudah menjadi bagian kehidupan manusia. Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.

B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri,  yaitu menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
b) Tanggung jawab terhadap keluarga, yaitu tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya terhadap nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,dan kehidupan.
c) Tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu manusia pada hakekatnya tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
d) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara, yaitu suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri, dan apabila perbuatan itu salah, maka harus bertanggung jawab kepada negara.
e) Tanggung jawab terhadap Tuhan, yaitu Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan, sehingga tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN

PENGERTIAN PENGABDIAN
Perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.

D. JENIS – JENIS PENGABDIAN :
a. Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh pengorbanan. Misalnya : shalat,zakat,puasa.
b. Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan tanggung jawab terhadap masyarakat.
c. Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang melindunginya.
d. Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
e. Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.

E. PENGERTIAN PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban yaitu persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. dengan demikian pegorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yant tidak mengandung pamrih. Suatu pemngberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.

Macam-macam pengorbanan :
¯ Pengorbanan terhadap masyrakat
¯ Pengorbanan terhadap diri sendiri dan keluarga
¯ Pengorbanan apa yang telah kita miliki dan bisa kita pertanggung jawabkan

F. AKIBAT DARI PENGORBANAN
Akibat dari sebuah pengornanan adalah  merasa kecewa, sedih dan apapun itu jika kita harus rela kehilangan cinta ataupun barang yang kita miliki sebagai konsekuensinya.

Manusia Dan Keadilan


MANUSIA DAN KEADILAN

A.    Pengertian Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan dapat diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Menurut pendapat yang lebih umum bahwa keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Berdasarkan keadaan etis, kita dituntut tidak hanya mengiginkan hak namun juga harus menjalankan kewajibannya.

B.    Keadilan Sosial

Untuk mewujudkan keadilan social, perlu sikap dan perbuatan yang harus dipupuk, yaitu:
1.      Perbuatan luhur
2.      Sikap adil terhadap sesame, menjaga antara hak dan kewajiban
3.      Sikap suka member pertolongan kepada orang yang memerlukannya
4.      Sikap suka bekerja keras
5.      Sikap menghargai hasil karya orang lain.

            Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan, karena dalam hidup            kita akan selalu menghadapi keadialn dan ketidak adilan setiap hari.
C.     Berbagai Macam Keadilan


A)     Keadilan Legal Atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
B)     Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama.
C)     Keadilan Komutatif
Berdasarkan pendapat aristoteles keadilan jenis ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

D.    Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya
apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan. Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang.
E.     Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan identik dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya.

F.     Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika Ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah  pemulihan kepada kedudukan atau keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman mengatakan bahwa seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alas an berdasarkan UU atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam UU ini.
Perbedaan antara rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum. Artinya si pemohon rehabilitasi adalah tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan. Sementara pencemaran nama baik diatur dalam KUHP (mengenai pencemaran nama baik) adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya.

G.    Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Maka dari itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia dengan otomatis akan mempertahankannya, mempertahankan hak dan kewajiban itulah yang disebut pembalasan.

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.