Manusia Dan Penderitaan


Penderitaan adalah salah satu elemen dalam kehidupan yang sangat menarik untuk di bahas, pasalnya banyak orang yang berkeluh kesah pada kata “derita”, tidak jarang kita mendengar kata “derita tiada akhir” atau jika di kalangan mahasiswa yang sering menjadi bahan ejekan jika mendapat sesuatu yang kurang di harapkan dan salah satu teman seraya berkata….”itu derita loe”.
Derita memang pahit namun kehidupan ini tak akan terasa manis jika rasa pahit itu tidak ada, begitu halnya dengan derita yang berlawanan dengan kebahagiaan. kebahagiaanpun tidak akan terasa indah jika kita tidak pernah mencicipi bagaimana rasanya penderitaan, lebih kurang begitulah analoginya,,dengan adanya penderitaan hidup ini akan terasa sangat manis setelah kita mencoba suatu penderitaan,seperti pepatah bilang “bersakit-sakit dahulu, berenang-renang kemudian” namun, sakit dalam pepatah tersebut bukanlah sakit yang berarti nyeri akan tetapi yang berarti sebuah usaha yang keras.
Derita…letaknya di dalam hati karena hati adalah indra perasa yang sangat peka terhadap sebuah perasaan, derita itu terkadang tidak terwujud dalam bentuk nyata yang seperti di alami oleh seorang TKI asal subang yang bernama darsem,pasti kita ingat jika mendengar nama tersebut, seorang TKI yang membela diri saat akan diperkosa oleh majikannya yang akhirnya sang majikan tewas berkat perlawanan yang di lakukan oleh darsem.
Dari cerita darsem di atas saya dapat mengambil kesimpulan yang kebetulan erat kaitannya antara manusia dan penderitaan. penderitaan yang di alami oleh darsem adalah penderitaan batin yang amat mendalam. mau tidak mau dia harus merasakan tekanan batin dan depresi berat akibat kelakuan majikannya itu dan salah satu kebijakan negara yang memberatkan darsem dengan hukuman pancung atau denda sebesar 4,7 miliar.
Derita batin yang di alami oleh darsem sendiri yang masih memiliki anak yang masih belita dan tekanan yang di hadapi oleh pihak keluarga untuk membayarkan denda tersebut sangatlah sulit, namun berkat doa  dan usaha getol dari media yang tak bosan membahas hal ini untuk menemukan jalan keluarnya.dan akirnya happy ending.
Pada intinya derita itu hanya bersifat sementara, karena dunia ini yang hanya bersifat fana tidak akan kekal, mendekatlah padaNYA jika kita di dera suatu masalah ataupun penderitaan dan syukuri nikmat yang Tuhan berikan, karena kesusahan mau seberapa banyak kesusahan entah itu sepuluh bahkan ratusan kesusahan kata dasarnya itu hanya satu yaitu susah. itu berarti kesusahan yang kita hadapi tidak sekompleks apa yang kita fikirkan, yang berbanding terbalik dengan kemudahan karena di balik kemudahan pasti tersirat kemudahan yang jauh lebih banyak, mudah karena kita tahu dan menguasai, semakin banyak kita tahu dan menguasainya maka akan semakin banyak kita diberikan kemudahan.


Manusia Dan Penderitaan


Pengertian Penderitaan

                 Ngomongin penderitaan berarti kita harus tau arti kata terlebih dahulu. Penderitaan berasal dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

Siksaan

                 Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang  merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

Kekalutan Mental

                 Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1.    Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.    Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1.    Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bisa jasmana maupun rokhani
2.    Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
3.    Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1.    Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
2.    Terjadinya konflik sosial budaya
3.    Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
1.    Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
2.    Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
3.    Fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
4.    Proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5.    Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.    Narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
7.    Sutisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.    Kota – kota besar
2.    Anak-anak muda usia
3.    Wanita
4.    Orang yang tidak beragama
5.    Orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2.    Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa,  atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin  timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.

Manusia Dan Keindahan


Manusia diciptakan dengan keindahan, baik lahiriah maupun batiniah. Banyak juga manusia yang menghargai keindahan dan menuangnya kedalam berbagai karya yang banyak kita lihat dan dengar selama ini. Namun tidak seua orag sependapt tentang keindahan karya-karya manusia di dunia ini. Contohnya, Leonardo da Vinci banyak karya indah yang dia ciptakan dan bermacam-maca bentuknya. Banyak sekali manusia di muka bumi ini yang pro bahkan kontra terhadap karyanya sehingga banyak manusia yang menilai Leonardo da Vinci bukan karya-karyanya, karna sebagian karyanya dianggap biasa saja, indah, misterius dan juga teka-teki atau kode yang ditinggalkan olehnya.

Di Indonesia juga banyak karya seni, musik, tari, dan karya lainnya yang merupakan ungkapan hati yang dibuahkan menjadi sebuah karya yang memiliki nilai keindahan. Kita bisa ihat dijalan-jalan kota sekarang kita lihat banyak karya anak bangsa yang inah, yaitu coretan dinding (grafity). Coretan dinding yang indah dimulai dari komunitas kecil dan berkembang untuk mnciptakan keindahan pada ruang yang kosong, dan memberikan arti yang berbeda dalam coretan keindahan. Banyak yang melakukan coretan indah, namun maknanya menyindir dan mengkahimi orang, lembaga, atau pemerintah sekalipun. Hal itu memicu agar siapa individu atau golongan merasa mlihat dan merasakan apa arti dari coretan yang indah sehingga mereka mau melihat dan sadar.

Selain keindahan buatan manusia tersebut, masih ada keindahaan alam yang dikelola oleh manusia, seperti adanya taman bunga nusantara yang dapat menghadirkan keindahan dengan memanipulasi tumbuhan alam menjadi bentuk yang menarik tanpa merusak alam itu sendiri. Jadi, sesungguhnya manusia itu penuh dengan keindahan, sehingga trgantung pada manisia itu sendiri dapat mencptakan keindahan, menjaganya, atau bahkan menghancurkannya???? Semua tergantung Individu masing-masing.

Manusia Dan Keindahan

A.   Keindahan

Keindahan berasal dari kata indah artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dsb. Karena itu keindahan dapat dikatakan sebagai bagian kehidupan manusia. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai daya tarik yang sama. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera, waktu, tempat, selera mode dll. Kindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan baru jelas setelah dihubungkan ke sebuah karya. Menurut cakupnya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Disamping itu ada pula perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:
                1.      Keindahan dalam arti luas
2.      Keindahan dalam arti estetis/murni
3.      Keindahan dalam arti terbatas dan hubunganya dengan pengelihatan
Kebaikan dalam arti luas berasal dari bahasa Yunani yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Platao dan Aristoteles menyimpulkan bahwa keindahan adalah sesuatu yang baik dan menyenangkan. Keindahan seluas-luasnya meliputi :
1.      Keindahan alam
2.      Keindahan seni
3.      Keindahan moral
4.      Keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis menyangkut pengalaman estetis dalam hubungan yang diserapnya.
      B.      Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam filsafat nilai adalah suatu kata abstrak yang berarti keberhargaan atau kebaikan. Tentang nilai itu ada yang membedakan nilai subyektif dan nilai objektif. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai eksintrik dan intrinsik. Nilai ektrinsik adalah sifat baik suatu benda sebagai alat untuk / sarana untuk sesuatu hal lainya. Nilai intrinsic adalah nilai baik suatu benda, sebagai suatu tujuan/demi kepentingan benda yang bersangkutan.
C.      Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada seni bergantung pada kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar diri manusia untuk menciptakan keindahan. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menikmati dan merasakan keindahan. Apabila keduanya dihubungkan dengan kreativitas maka kontemlasi adalah factor pendorong untuk menciptakan sedangkan ekstansi factor pendorong untuk merasakan. Bagi seorang seniman selera seni lebih domiman dibandingkan orang yang bukan seniman. Bagi orang awam factor ekstansi lebih menonjol. Jadi orang awam lebih suka menikmati karya seni sebaliknya seniman lebih suka menciptakan karya seni.
Keindahan itu adalah alamiah pada, keindahan adalah ciptaan Tuhan dan alamiah berate wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi tersebut dapat berupa pelangalam hidup seseorang. Tujuan seniman menciptakan keindahan:
1.      Tata nilai yang telah using
2.      Kemerosotan zaman
3.      Penderitaan manusia
4.      Keagungan Tuhan
D.     Keindahan menurut pandangan romantic
Keindahan hanya sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk, dalam buku AN Essay on man pengertian keindahan tidak akan pernah selesai diperdebatkan. Keats mengambilnya dari Endymion. Endymion adalah penjabaran keindahan menurut mitologi Yunani. Selanjutnya keits membedakan antara orang biasa dan seniman, dan antara seniman yang baik menurutnya. Pada hakekatnya negative capability adalah suatu proses, proses inilah yang membuat orang menjadi kreatif. Orang yang memiliki negative capability tidak akan kreativ Karena segala sesuatu baginya sudah jelas. Tidak menimbulkan keraguan dan tidak menimbulkan misteri.
E.      Renungan
Renungan berasal dari kata renung yang artinya diam memikirkan sesuatu atau memikirkan segala sesuatu secara dalam-dalam.  Renugan adalah hasil merenung. Dalam merenung ada beberapa teori, teori tersebut adalah teori pengungkapan, teori metafisik, teori Psikologi.
1.      Teori pengungkapan
Seni adalah pengungkapan dari perasaan manusia teori ini berkaitan dengan yang dialami oleh seorang seniman yang menciptakan karya seni.
2.      Teori metafisik
Teori ini merupakan teori yang tertua yakni berasal dari Plato. Plato mengemukakan suatu teori peniruan. Sesuai metafisika Plato yang mendalilkan adanya ide sebagai realita ilahi.
3.      Teori Psikologis
Teori-teori dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi karena terlampau abstrak dan spekulatif. Suatu teori yang dapat dimasukan dalam teori psikologis adalah teori penandaan yang memandang seni sebagai suatu lambang tanda dari perasaan manusia.
F.       Keserasian
Keserasian berasal dari kata rasi yang artinya cocok kena benar dan sesuai benar. Kata benar dan cocok mengandung makna keseimbangan. Pertentangan pun menghasilkan keserasian. Karena itu para ahli pada dasarnya keindahan itu adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
1.      Teori Obyektif dan subyektif
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan atau cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat yang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subyektif menyatakan cirri-ciri yang menciptakan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
2.      Teori perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu nilai kwalitas benda. Teori perimbangan tentang keindahan dipahami pula dalam arti yang terbatas, yakni secara kualitas diungkapkan sebagai suatu angka-angka. Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkanya dan setiap pikiran melihat 

Manusia Cinta Dan Kasih


Seperti sudah saya bahas pada sebelumnya bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan paling istimewa karena satu-satunya makhluk yang memiliki akal budi dan bisa menguasai seluruh isi bumi. Manusia itu sendiri bersifat sosial, artinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu memiliki ketergantungan terhadap sesamanya.

            Cinta Kasih, 2 kata yang sering kita dengar dan sudah tidak asing lagi bagi kehidupan manusia. Semua manusia tidak luput dari yang namanya cinta kasih, setiap manusia membutuhkan cinta kasih, hanya saja belum tentu semua manusia mengerti arti dan tujuan dari cinta kasih itu sendiri. Cinta Kasih itu menurut saya suatu kesatuan kata dari Cinta yang merupakan Rasa sayang yang begitu besar seseorang kepada orang lain, sedangkan Kasih, adalah sikap untuk mengasihi, mencintai orang lain tanpa terbebani apapun dan dengan tulus dan ikhlas.

            Cinta merupakan kata tertinggi dalam level hubungan asmara seseorang. Pertama itu mungkin masih merasa suka, lalu kedua jatuh cinta, ketiga sayang, dan keempat adalah rasa cinta yang sangat dalam. Setiap orang bisa mengartikan kata cinta itu sendiri dengan kata-katanya sendiri, namun pada dasarnya itu cinta itu bersifat murni dan suci.

            Cinta Kasih, kenapa semua orang membutuhkan cinta kasih? Bisa kita lihat di sekitar kita, manusia yang memiliki cinta kasih terhadap sesamanya, hidupnya akan selalu bergembira dan jarang kita temukan bahwa ia akan memiliki banyak musuh, sedangkan manusia yang tidak memiliki cinta kasih, akan menjadi kasar, sering memberontak dan lebih suka mencari musuh daripada mencari teman. Itu sebabnya mengapa manusia dan cinta kasih itu saling berpengaruh. Cinta kasih itu sendiri bukan hanya untuk sepasang kekasih yang saling mencintai, cinta kasih itu juga bisa diwujudkan melalui pertemanan, persahabatan, keluarga maupun lingkungan. Dari sekitar kita itu sendiri yang akhirnya akan menimbulkan efek yang terlihat jelas.

            Bisa kita lihat seperti pada contoh sepasang kekasih yang saling sayang, jika mereka berdua memiliki rasa sayang dan cinta kasih, apapun masalah yang menimpa mereka dapat dengan segera hilang, lain jika sepasang kekasih yang hanya memiliki rasa sayang namun tidak memiliki cinta kasih, masalah datang, malah mereka berdebat hingga akhirnya menjauh. Karena kepercayaan juga termasuk dalam unsur cinta kasih.

            Cinta kasih yang murni adalah seperti Tuhan kita yang merelakan diriNya mati untuk menebus dosa umat manusia, dan itulah unsur rela berkorban yang paling murni dan besar yang dilakukan Tuhan karena Dia sangat mencintai Manusia dengan cinta kasih yang amat besar.

            Pada intinya, Manusia tanpa cinta kasih, tidak akan hidup tentram dan damai, apabila manusia memiliki cinta kasih, maka kedamaian dan kenyamanan hidup tentu akan dia terima dan ia jalankan.

Manusia Cinta Dan Kasih


1. Pengertian Cinta Kasih

          Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.

           Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.

           Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

2. Cinta Menurut Ajaran Agama

Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.

a. Cinta Diri

Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.

b. Cinta Kepada Sesama Manusia

Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.

c. Cinta Seksual

Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.

d. Cinta Kebapakan

Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya maka para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena barsumber dari kesenangan dan kegembiraan baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.

e. Cinta Kepada Alloh

Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.


3. Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.

Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.

4. Kasih Sayang

Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu.

5. Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah” Roro Mendut dan Prono Citro”

6. Belas Kasihan

Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.

7. Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dan Kesusastran



Konsep ilmu budaya dasar merupakan suatu penerapan atau rancangan agar manusia dapat mengetahui budaya-budaya dasar, yang pada hakikatnya muncul dari cara berikap dan sifat masing-masing individu. Banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara budaya dan juga budaya dasar, yang lebih berkembang dari pengaruh sikap dan kebiasaan tadi. Sedangkan sastra atau kesusastraan merupakan sesuatu kebiasaan individu pada zaman dahulu yang mengungkapkan isi atau perasaan dalam bentuk karya baik tulisan, karangan, atau aturan yang menjadi panutan bagi setiap individu-individu yang memiliki anggapan masing-masing. Sehingga pada zaman modern ini sastra menjadi suatu bidang seni bagi yang mengunkapkan perasaan baik suka duka, gundah gulana, dan sebagainya, selain itu sebagai pelajaran bagi individu-individu yang ingin mempelajarinya.

Dalam kesempatan ini saya ingin berpendapat tentang hubungan antara ilmu budaya dasar dengan kesusastraan. Menurut saya ilmu budaya dasar adalah kebiasaan atau interaksi yang menimbulkan suatu budaya yang menjadi panutan di masyarakat. Hal ini pula yang menjadi dasar terciptanya kesusastraan yang kian lama memiliki perluasan makna karena berkembangnya zaman. Dasarnya yaitu norma-norma, kebiasaan, perasaan, emosi, dan lain sebagainya. Sehingga dua hal tersebut memiliki berberapa persamaan yang mendasar dalam pembentukan budaya dasar dan juga kesusastraan, baik dari segi bahasa, penerapan, dan banyak lagi.


Seiring berkembangnya budaya yang ada saat ini banyak individu yang menilai bahwa sastra adalah karya tulis, cerpen, cerbung, novel, dan sebagainya. Padahal sastra itu terbentuk atas terjadinya budaya dalam masyarakat. Menurut saya sastra sadala ungkapan emosi manusia yang berbentuk nyanyian, puisi, tulisan, syair, dll. Emosi manusia adalah ilmu dala pembentukan budaya, marah, senang, sedih, bingung, dll., sehinggai secara langsung konsep ilmu budaya dasar menupakan factor yang dapa membentuk kesusastraan di kalangan individu atau masyarakat.

Manusia Dan Kebudayaan



            Manusia adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang pada hakikatnya memiliki cipta, rasa dan karsa, hal itu menjadikan dasar terciptanya kebudayaan dalam setiap kelompok masyarakat yang berkembang jauh sebelum adanya peradaban modern saat ini. Hal itu menyebabkan beberapa hal yang menimbulkan beberapa hal yang menjadi pro dan kontra dalam kebudayaan terutama di Indonesia. Jika dilihat dari sejarah kebudayaan di Indonesia dapat dilihat dari kepercayaan yang berkembang saat ini, dulu kepercayaan bangsa kita adalah atheisme. Seiring berkembangnya jaman dan masuk orang-orang dari daerah luar Indonesia yang memiliki kebudayaan dan kepercayaan yang lebih maju, maka sedikit demi sedikit manusia pada jaman itu terbawa atau terdoktrin oleh kepercayaan dan budaya yang lebih maju dan lebih berkembang.

            Dalam hal kepercayaan, saya melihat beberapa hal tentang hubungan manusia dan kebudayaan yang masih belum bias dibedakan bagi sebagian manusia modern yang telah berifikir ilmiah. Hal ini saya jabarkan dalam kehidupan beragama, yaitu tahlilan, maulid nabi,pesta laut dan beberapa kejadian beragama lainnya. Dalam hal ini jika dilihat dari segi kebudayaan dapat dilihat sebagai dasar atheisme yang dahulu kala, manusia di Indonesia lebih banyak melakukan sesajen atau mensyukuri segala hal dengan cara tahlilan atau pesta laut bersama, hal itu merupakan kebudayaan masyarat secara turun temurun. Sedangkan pada masa modern sekarang beberapa manusia yang mempunyai pola piker berbeda menggolongkan hal tersebut musrik atau sirik dalam hal kepercayaan yang masih berkembang di berbagai kelompok masyarakat yang ada di Indonesia.

            Sebagai seorang manusia yang beragama dan berbudaya saya melihat beberapa hal tersebut dapat dilihat bahwa adanya percampuran antara budaya yang telah berkembang di Indonesia dengan Agama yang kemudian masuk secara perlahan dalam kebudayaan Indonesia. Hal ini sebaiknya kita sikapi secara bijak tanpa membenarkan atau menyalahkan hal tersebut, karena manusia akan terus berkembang dan menerapkan budaya yang berkembang dari nenek moyang manusia, tapi ada hal yang harus diwaspadai dengan masuknya budaya asing ke Indonesia, sedikit demi sedikit budaya asli Indonesia akan tergerus dengan budaya dari luar. Saya berhapap budaya Indonesia dapat dipertahankan oleh manusia yang modern namu tidak meninggalkan budaya nenek moyangnya. Hidup Indonesia.


Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan


Konsep Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar  berasal dari kata Basic Humanities berasal dari bahasa Inggris the humanities yang artinya manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities bisa menjadikan orang lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Berarti The Humanities berkaitan dengan nilai – nilai norma manusia. Pada Umumnya The Humanities mencangkup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya. Jadi Intinya the Humanities mempelajari semua masalah tentang manusia dan budaya.
Seni yang merupakan cabang dari the humanities merupakan sastra yang mempunyai peranan paling penting karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif. Ekspresi seni sifatnya tidak normatif agar lebih mudah berkomunikasi dan agar nilai yang disampaikan lebih fleksibel. Sastra mempunyai peranan penting juga karena sastra mempergunakan bahasa. Cabang seni lain pada hakekatnya juga menggunakan bahasa, namun bahasa yang digunakan masih perlu dijabarkan dan ditafsirkan lagi. Sebaliknya sastra adalah penafsiran itu sendiri.
I. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang – kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa indonesia, prosa diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa an alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan indonesia terdapat prosa lama dan prosa baru.
A. Contoh prosa lama
1. dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
B. Contoh prosa baru
1. cerita pendek
2. roman/novel
3. biografi
4. kisah
II. Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Ilmu Budaya Dasar lebih menitik beratkan manusia dengan segala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, keindahan, penderitaan dan keadilan. Manusia dan pandangan hidup, tanggung jawab, pengabdian, kegelisahan, manusia dan harapan. Karya sastra dapat dibagi menjadi dua. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Sedangkan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya mengajak pembacanya untuk merenung.
Pada hakikatnya manusia dan budaya tak akan pernah lepas. dimana ada manusia pasti akan terbentuk sebuah kebudayaan. Dimana para manusia membuat suatu karya seni, bahasa, agama dll. Dan kebudayaan tersebut juga akan berubah seiring dengan bertambahnya waktu. Dan secara sederhana, manusia adalah pelaku budaya, sedangkan budaya adalah objek yang dilakkukan oleh manusia.
Adapun nilai yang bisa diperoleh dari sastra adalah:
1. Kesenangan.
2. Informasi.
3. Memberi warisan kultural.
4. Memberi keseimbangan wawasan.
III. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Seni/sastra adalah suatu kebudayaan yang dibuat oleh manusia. Seni adalah sebuah karya yang dibuat manusia, sedangkan sastra adalah suatu bahasa yang dibuat manusia. Namun peran sastra lebih dominan, karena sastra mencakup bahasa untuk melakukan komunikasi antatr manusia itu sendiri, melakukan hubungan sosil dengan orang lain.
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar dalam Ilmu Budaya Dasar. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan puisi dapat dibangun dengan menggunakan:
1. Figura bahasa seperti personifikasi, metafora, perbandingan dan lain-lain.
2. Kata-kata ambigu.
3. Kata-kata yang berjiwa berisi perasaan dan pengalaman penyair.
4. Kata-kata konotatif yang diberi tambahan nilai rasa dan asosiasi tertentu.
5. Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan.
Adapun alasan-alasan yang menjadi dasar penyajian dari penyair puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar (IBD) antara lain:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Puisi biasanya merupakan suatu bentuk eskpresi diri dari pengalaman hidup sesorang atau memiliki kekuatan tersendiri untuk memperluas pengalaman hidup aktual dengan jalan mengatur dan mensintesekannya. Puisi juga mampu menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair kedalam puisinya, dimana manusia ingin menunjukkan ke-eksisannya dalam kehidupan, dimana imaginative entry yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup dengan puisi yang dihasilkan.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Puisi yang mengajak mahasiswa untuk menjenguk hati/pikiran manusia, karena puisi bisanya mampu menyentuh sisi-sisi yang mengenai perihal :
a. Topeng yang dipakai manusia dalam dunia nyata.
b. Berbagai peran yang diperankan orang dalam dalam menampilkan dirinya di dunia atau       lingkungan masyarakat.
Dengan adanya karya sastra puisi, kita diharapkan dapat merenungkan kejadian yang telah kita alami sebelumnya, karena puisi tersebut mewakili pengalaman hidup sesorang.

3. Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan pengetahuan kepada manusia/makhluk sosial yang terlibat issue dan permasalahan sosial. Secara imajinatif puisi lewat penafsiran tentang situasi dasar kondisi manusia sosial. Puisi juga menjadikan manusia sadar akan pengetahuan akan lingkungan sekitarnya, dimana manusia terlibat dalam masalah sosial.
4. Puisi Dan Nilai-Nilai
Dalam bahasa puisi banyak sajian nilai-nilai ( value ) yang bermanfaat bagi lingkungan hidupnya. Kita akan mendapatkan laki-laki atau perempuan yang telah siap terhadap terhadap moral dan etika yang telah menjadi pilihannya.

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.